Libur Lebaran sebentar lagi tiba, Bray. Berencana turing kemana? Selain
persiapan hati yang fitri dan tangguh, jangan lupa persiapan kendaraan yang
handal pula lho. Terutama pastikan sistem rem skutik dalam kondisi vit. Tanjakan dan turunan
menjadi dua hal yang tak bisa dipisahkan pun tak dapat dihindari saat turing
jarak jauh.
![]() |
Caliper atau kepala babi harus rajin dibersihkan. |
Keberadaan rem bagi motor skutik itu teramat
vital. Pasalnya, motor ini tak dilengkapi engine
break layaknya motor bertransmisi manual. Sehingga motor skutik
mengandalkan rem untuk mengurangi kecepatan. Ketergantungan motor matic kepada
rem semakin jelas ketika Bray and Sist
berpetualang di daerah dengan jalur berkelok dan menanjak. Tanpa rem, skutik
tak bisa dikendalikan.
Sekadar berbagai pengalaman. Suatu saat
penulis bermaksud berlibur ke kawasan Pegunungan Muria, Jawa Tengah bersama
seorang kawan. Mengendarai skutik yang sudah dimodif menggunakan rem cakram di bagian roda
belakang. Dalam perjalanan pulang,
penulis melewati jalur berkelok, menurun dan curam. Beberapa saat kemudian tepatnya di
daerah Rahtawu, kawan penulis yang saat
itu memegang kendali sepeda motor mendadak berseru rem belakang bermasalah
alias tidak berfungsi.
Lalu, kami sepakat berhenti. Memeriksa rem belakang
kendaraan tersebut. Bau sangit menyengat. Bukti organ motor itu usai terpanggang. Menurut
pengakuan pemilik motor, kampas dan minyak rem masih baik. Setelah rem kembali adem, kami melanjutkan perjalanan.
Namun, medan berkelok dan menurun membuat rem kembali bekerja keras. Akibatnya,
selip alias blong harus terulang.
Skutik terpaksa harus menepi lagi. Kali ini
sebotol air mineral diguyurkan ke bagian caliper. Cesssss.... mendidih lantas menguap.
Kami berdua saling menatap dibubuhi senyum kecut. Perjalanan menjadi tak nyaman,
penuh rasa was-was. Agar beban rem berkurang, proses pengerman dilakukan dengan
cara dikocok-kocok. Ketika jalur curam yang lain kembali menghadang, salah satu
dari kami harus rela berjalan kaki agar beban yang dipikul si Skutik berkurang.
Walaupun demikian, risiko masih tetap saja ada.
Sebab si pengendara menjadi lebih tergantung kepada rem depan.
Kondisi seperti itu sudah pasti menodai
kenikmatan berlibur Bray and Sist. Nah,
apa saja yang wajib diperhatikan agar rem bisa bekerja maksimal?
Setelah sampai di bengkel dekat rumah penulis,
di kawasan Jepara, Jawa Tengah, mekanik menyarankan agar kami memilih kategori
minyak rem yang tepat. “Lain waktu, kalau mau digunakan untuk menempuh medan tanjakan
sebaiknya menggunakan minyak DOT berangka tinggi. Paling tidak DOT 4,” kata
Barli, pemilik Bengkel Barli yang berlokasi di Pulodarat, Jepara, Jawa Tengah.
Lantas kenapa harus menggunakan minyak DOT
tinggi? Semakin besar angka DOT maka semakin tinggi titik didihnya. Umumnya,
pabrik menyarankan menggunakan minyak DOT 3. Saran itu sebenarnya ditujukan
bagi pengguna sepeda motor di perkotaan dengan kondisi jalan landai. Minyak rem
DOT 3 punya titik didih 205C. Sedangkan minyak rem DOT 4 bertitik didih 230C.
Akan tetapi harus diketahui pula, bahwa minyak
rem DOT 3 dan DOT 4 juga punya klemahan. Yaitu mudah terkontaminasi uap air.
Sehingga kinerjanya berkurang. Hal ini bisa diatasi dengan cara melakukan
penggantian minyak rem secara berkala. Paling tidak setiap setengah tahun
sekali.
Pengamanan lain yang disarankan agar rem
belakang tidak blong yaitu dengan jalan memperpanjang pipa minyak rem. Langkah
ini bisa mengurangi panas yang disalurkan oleh minyak menuju Master rem. Panas
yang berlebihan bisa memicu klep pompa di master rem menjadi longgar. Sehingga
tidak mampu memompa minyak.
Saran lain dikemukakan oleh Topik dari ARM
Motor. Pria tersebut menyarankan agar kampas rem secara periodik diperiksa.
Kapas tipis membuat piston jadi lebih menonjol. Akibatnya, minyak rem menjadi
turun. Kondisi ini bisa membuat gelembung udara ikut asuk ke dalam saluran
sistem rem. Akibatnya, rem menjadi masuk angin serta berisiko blong. Makanya
segera ganti kampas rem jika sudah tipis. Jangan lupa melakukan bleeding minyak rem. Agar gelembung
udara yang terperangkap di dalam bisa di keluarkan.
Jika semua sudah dipersiapkan, selamat
berlibur. Semoga selamat sampai di kampung halaman.
No comments:
Post a Comment