Masakan Jepang dikenal
dengan menunya yang disantap mentah. Misalnya seperti sushi dan sashimi justru
lebih sehat dimakan mentah. Namun salah cara mengolah, sushi dan sashimi bisa
terasa amis atau terkontaminasi bakteri.
![]() |
Sushi (istimewa) |
Di tangan Chef Resto
Momiji Hotel Aston Simatupang, Didi Aliyadi, sushi dan sashimi bisa terasa enak
dan segar ketija disantap. Tak ada aroma amis sama sekali. Maka Chef Didi pun
memberikan rahasianya.
"Kuncinya itu ada
di kesegaran daging ikannya. Baik salmon atau tuna tentu melewati Quality
Control pemeriksaan yang tepat. Kesegarannya, tekstur, kekenyalamnya pada saat
awal menerima atau membelinya," kata Chef Didi kepada JawaPos.com
baru-baru ini.
Kunci yang kedua
adalah cara penyimpanan ikan atau menu seafood lainnya seperti udang, kerang,
dan cumi. Ikan yang segar tekstur dagingnya masih kenyal, tidak berlendir,
serta tidak beraroma menyengat.
"Tuna dan salmon
lebih sehat jika disantap mentah. Karakter tuna dan salmon memiliki warna dan
tekstur beda. Dagingnya dan teksturnya lebih soft salmon," kata Chef Didi.
Salmon dan tuna
keduanya bisa diolah menjadi sushi. Sedangkan khusus salmon lebih baik diolah
menjadi sushi, sashimi, dan dipanggang.
Chef Didi juga
menyarankan agar selalu menggunakan alat masak higienis saat mengolah tuna atau
salmon. Kemudian wajib mencuci tangan.
Jika masih memiliki
sisa daging ikan yang tidak terpakai, segera masukkan ke dalam freezer agar
tetap terjaga kesegarannya. Chef Didi menyarankan agar daging disimpan di freezer
bersuhu -20°C hingga -35°C bukan di chiller.
"Jika masih ada
sisa, kami pisahkan bungkus-bungkus menjadi beberapa bagian. Dan maksimal 2
hari disimpan, lebih dari itu sebaiknya jangan disajikan mentah. Pebih baik
diolah matang saja," jelasnya.
No comments:
Post a Comment