Restoran Puas HJ. Maryam: Jagonya Menu Blasteran Arab –Betawi - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Breaking

Thursday, March 7, 2019

Restoran Puas HJ. Maryam: Jagonya Menu Blasteran Arab –Betawi


Resto yang menawarkan hidangan paduan Arab-Betawi ini punya banyak menu. Diantaranya nasi kebuli, nasi goreng kambing, dan sop kambing. Citarasanya berada di tengah-tengah lidah Betawi dan Arab.

Suasana di restoran Hj. Maryam.
Jika Anda penggemar kuliner khas Timur Tengah, tak ada salahnya untuk mengunjungi Restoran Puas Hj. Maryam, yang berada di kawasan Condet, Jakarta Timur. Menurut Sadiq Assegaff, usaha ini pertama kali didirikan oleh ibundanya, Hj. Maryam Assegaff sejak tahun 1965. “Dulu kami buka pertama kali di Hotel Sriwijaya, yang mengelola masih ayah dan ibu. Tahun 1990 diturunkan ke saya, lantas saya buka di daerah Juanda, Jakarta Pusat,” ujarnya.


Berselang dua tahun, tepatnya tahun 1992, ia pindah ke daerah Kebon Jeruk belakang studio RCTI. Setelah tujuh tahun kemudian, Sadiq memutuskan untuk membuka cabang di daerah Condet. “Karena bangunan milik kami sendiri, jadi kami hanya mengeluarkan modal sekitar Rp 50 jutaaan untuk membeli peralatan, perlengkapan, dan bahan baku,” kata Sadiq. 


“Keunikan menu kami adalah cita rasa disesuaikan dengan lidah orang Indonesia, jadi semua kalangan dapat menikmati menu yang kami sajikan, tidak terbatas hanya untuk orang Arab atau Timur Tengah saja,” lanjutnya. Berkat strategi itulah, Restoran Puas mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Menu Unik Menggugah Selera  

Sebagai hidangan pembuka, Resto Puas menawarkan Roti Jala dan Roti Cane yang bisa disantap dengan kari kambing atau ayam. Meskipun roti canenya tidak terlalu istimewa, namun kare kambingnya justru luar biasa. Kuah kare yang kental dengan aroma rempah terasa ‘nendang’. Belum lagi potongan daging kambing besar-besar yang empuk. Bagi yang tidak suka daging kambing, tersedia juga kare ayam dengan rasa yang lebih ringan.

Kembali ke menu utama, nasi kebulinya kental dengan aroma rempah timur tengahnya. Perpaduan antara cengkeh, minyak samin, rempah-rempah, taburan kismis dan juga kenari, membuat nasi yang legit dan gurih itu terasa istimewa. Ditambah potongan daging kambing goreng berukuran besar-besar. Pelengkapnya adalah acar mirip asinan.  Berisi timun, nanas, dan tomat, dan dibumbui cabai merah.  Pas bila dijadikan teman menyantap nasi kebuli. Jangan lupa mencicipi sambosa daging / keju, pastel dan kue srikaya sebagai pencuci mulut.

Mengingat banyaknya pelanggan yang mencari sarapan pagi, Resto Puas juga menyediakan bubur ayam. Uniknya, bubur ayam di sini ditambah mentega di kuah kaldunya.  Sehingga ketika dimakan, aroma dan gurihnya mentega memberikan citarasa berbeda dibandingkan bubur ayam pada umumnya. Menurut Sobari, Manager Restoran Puas, menu sarapan pagi hanya ada mulai pukul 06.00 – 11.00 WIB, dan dalam sehari bisa menjual 100 porsi bubur ayam.

Minumannya pun juga tak kalah unik. Ada teh susu arabia, teh tarik, Vosco (soda, susu, syrup, coklat, serta minuman kesehatan Bolion. “Balion itu campuran dari kaldu kambing, kuning telur ayam kampung, merica, kecap, dan jeruk nipis. Manfaat dari Bolion ini adalah meningkatkan stamina kaum pria,” jelas Sobari, selaku manajer Restoran Puas.

Selain itu, ada satu hidangan yang sempat menjadi gebrakan baru di resto ini, yaitu “Martabak Puas”. Mengapa disebut Martabak Puas? Karena martabak ini sangat spesial. Menggunakan 5 telor, martabak dibuat menjadi dua lapis hingga tampak setebal bantal! “Banyak yang memesan martabak ini untuk dijadikan lauk. Jadi selain martabak, mereka memesan nasinya juga,” kata Sobari menambahkan. Bagi yang ingin sedikit variasi, Resto Puas juga menawarkan Martabak Kare Ayam dan Kambing yang tak kalah nikmatnya.

Meskipun Sadiq enggan menyebutkan berapa omset yang ia peroleh dari bisnis kuliner ini, namun pria keturunan Arab – Solo ini mengaku dirinya sudah cukup puas dengan sambutan masyarakat yang selama ini setia menjadi pelanggannya. “Alhamdulillah tidak ada kendala berarti, karena kami selalu menyesuaikan dengan selera masyarakat di sini,” kata Sadiq.

No comments:

Post a Comment