Kemanapun Anda pergi dan apa pun
yang Anda lakukan, bisa dipastikan kritik bakal datang. Begitupun sebagai pengusaha, kritik juga akan sering dituai.
Bagaimana menghadapinya?
Tanpa ketetapan hati, kita akan dipermainkan oleh kritik yang kita terima. |
Suatu hari seorang teman saya curhat.
Saat itu saya menjadi guru TK. Ia
mengatakan bahwa ia mendapat kritik dari guru karena ia banyak bergerak pada
saat guru tersebut mengajar. Ia menerima
kritik itu dengan baik dan mulai duduk setiap kali guru inti mengajar. Namun hari itu ia ditegur oleh pengurus
sekolah karena dianggap terlalu pasif di kelas.
Ternyata, ada orangtua yang mengkritik teman saya karena terlalu banyak
duduk sehingga tidak membimbing murid-murid.
Karena permasalahan itulah ia menumpahkan perasaan kesalnya kepada
saya. “Saya bingung harus berbuat
apa. Bertindak aktif di kelas salah,
tetapi duduk diam juga salah,” katanya kesal.
Saya menceritakan kisah ini kepadanya.
Suatu ketika seorang ayah melakukan perjalanan dengan anak laki-lakinya
yang masih remaja. Karena mereka membawa
banyak barang, satu-satunya kuda yang mereka bawa tidak dapat mereka
naiki. Kuda itu bertugas membawa barang
bawaan mereka. Namun, itu bukan
masalah. Mereka tetap menikmati
perjalanan panjang itu. Setelah beberapa
hari mereka sampai di sebuah desa.
Begitu melihat si ayah dan anak laki-laki serta kudanya melintas,
orang-orang di desa tersebut mengkritik mereka.
“Bodoh sekali kalian. Masa memiliki kuda tetapi tidak dinaiki. Benar-benar bodoh,” kata mereka.
Menggendong Kuda
Menanggapi kritik itu, mereka memutuskan agar si ayah naik kuda dan si
anak berjalan kaki, namun, kerena
terlalu berat, kuda mereka jadi kelelahan.
Akhirnya mereka memutuskan agar si anak yang membawa barang dan si ayah
tetap naik kuda. Setelah beberapa saat,
mereka keluar dari desa itu dan memasuki desa lain. Di desa itu mereka mendapat kritik juga.
“Bodoh sekali. Masa memiliki kuda tetapi masih memanggul barang berat,” kata
penduduk desa.
Menanggapi kritik tersebut, si ayah berpikir agar si anak naik kuda
karena berat badan si anak lebih ringan, sehingga kuda mereka tetap bisa
membawa barang. Mereka puas karena
merasa telah menemukan solusi yang baik.
Namun, ketika melewati desa lain, mereka masih dikritik. “Anak macam apa itu, masa ayahnya dibiarkan
jalan kaki sementara ia naik kuda,” kata penduduk desa. Karena putus asa akhirnya mereka berdua naik
kuda bersama semua barang. Si kuda
menjadi begitu kelelahan.
Ketika mereka mlewati desa lain, seorang penduduk mengkritik lagi.
“Kalian sungguh tidak punya perasaan. Tidakkah kalian melihat kuda kalian begitu
lelah? Mungkin sebentar lagi ia kan mati.” Karena takut kuda satu-satunya itu
mati, mereka memutuskan untuk bergantian menggendong kuda itu sampai tempat
tujuan. Begitu tiba di tempat tujuan,
semua warga kota mentertawakan mereka. Mereka menertawakan kebodohan ayah dan
anak itu yang bergantian menggendong kuda.
Setelah menceritakan kisah di atas, saya mengatakan. “Apapun yang kita
lakukan pasti mendapat kritik. Tanpa
ketetapan hati, kita akan dipermainkan oleh kritik yang kita terima. Kita akan menjadi bodoh akibat kritik
orang-orang, seperti kisah anak anak dan ayah di atas,”.
Saya menuliskan strategi melindungi hati dari kritik negatif ini karena
yakin Anda akan mendapatkan kritik selama perjalanan hidup Anda. Mudah sekali
bagi setiap orang untuk merencanakan kebahagiaan dan kesuksesan. Namun, ketika Anda menjalankan rencana
tersebut, pasti ada berbagai rintangan, salah satunya adalah kritik dari
berbagai pihak. Saya memiliki kisah lucu
tentang rencana kesuksesan hidup dan kritik.
Suatu malam teman saya berbicara bahwa ia telah berencana untuk menjadi
koki terkenal. Untuk itu ia ingin masuk sekolah masak bergengsi di luar
negeri. Ketika sedang berkunjung ke
rumah kakaknya, sang kakak mengkritik masakannya. Ia bilang, masakan teman saya itu sangat
tidak enak. Karena itu, tidak mungkin ia
berbakat menjadi koki.
Beberapa hari kemudian, si kakak mengirimi adiknya makanan hasil
masakkannya. Ternyata, adiknya juga
berkata bahwa masakan si kakak kurang enak.
Beberapa hari setelah kedua
kejadian tersebut, ia bercerita bahwa akhirnya ia mengambil kursus
memasak singkat. “Ya, akhirnya saya menganggap ini sekadar hobi, dan bukan
karier,” katanya dengan malu-malu.
Begitu Anda menetapkan sebuah rencana, Anda perlu menyiapkan diri untuk
menerima berbagai kritik. Semakin besar
rencana itu, semakin banyak pula kritik yang akan Anda dapatkan.
Saya tahu Anda bisa bersikap tidak peduli pada kritik yang
menerpa. Namun, tetap saja ada bagian di
dalam hati Anda yang terusik dan sedih.
Saya kerap menenangkan diri dari kritik yang saya terima, dengan dalih
bahwa saya telah melakukan yang terbaik.
Namun, hati ini tidak bisa dibohongi.
Hati saya tetap terusik menjadi bad
mood sampai akhirnya saya menggunakan strategi rahasia melindungi hati dari
kritik negatif ini. Sekarang kritik apa
pun yang saya dapat membuat saya semakin kuat dan kaya. Dan strategi ini dibuat berdasarkan hasil
pengamatan para orang bahagia dan sukses yang telah berhasil mengatasi kritik.
No comments:
Post a Comment