Bagi Anda
calon investor, ada penawaran franchise menarik dari Sticky Indonesia. Sticky
merupakan handmade candy pertama yang mengusung konsep live candy making di depan para customer. Bebeda dengan toko permen lainnya yang hanya menyajikan
permen dalam bentuk display, di sini customer dapat memesan bentuk dan rasa permen sesuai keinginan.
![]() |
Permen Sticky |
Seperti yang terlihat di Mall Taman Anggrek, Jakarta
Barat, interior Sticky tampak ceria dengan pernak-pernik berwarna
cerah. Tak heran jika gerai ini terlihat mencolok di antara gerai lainnya. Atraksi para pembuat permen (candy maker)
yang tengah memainkan adonan gula secara manual pun menjadi daya tarik tersendiri bagi
pengunjung.
Gerai Sticky memang tak pernah sepi. Pengunjung yang awalnya hanya melihat-lihat kesibukan para candy maker
yang good looking itu, pada akhirnya tergoda juga untuk membeli
permen buatan Sticky. Bahkan menurut pengakuan Marketing & Promotions
Manager Sticky Indonesia Juliwina, sebelum membeli Sticky, banyak pengunjung
yang minta foto bareng dengan para candy maker. Memang, ini adalah strategi andalan Sticky untuk
menggaet pelanggan.
Uniknya, pembuatan permen
secara tradisional ini dikolaborasikan dengan keterampilan khusus, seperti teknik memahat dan menghibur pengunjung. Dengan tangkas, para candy maker mengolah
adonan gula yang telah matang di atas cooling table. Setelah dicampur dengan perasa dan pewarna makanan, adonan tersebut diuleni dan dibentuk
memanjang berdasarkan susunan warna menyerupai batang bambu, untuk kemudian
dipotong kecil-kecil. Agar lebih menarik, tiap potongan permen selalu dihias
dengan gambar-gambar lucu ataupun tulisan. Alhasil, lapisan luar permen tampak berwarna-warni
sedangkan bagian dalamnya
putih bergambar. Meskipun bentuk dan gambarnya
tidak sama persis, namun nilai seninya begitu terlihat. Hal ini karena permen
Sticky dibuat langsung menggunakan tangan manusia.
“Sticky terbuat dari
campuran gula pasir, air, pewarna, dan perasa makanan alami, tanpa pengawet dan
tanpa perekat (gluten). Aman dikonsumsi segala
usia. Dan satu lagi, meskipun sebenarnya gula itu tidak ada
masa expired, namun disarankan permen Sticky dikonsumsi paling lama enam
bulan setelah kemasan dibuka,” himbau Juli.
Habiskan 70 kg – 100 kg Gula Pasir Per Hari
Ada dua jenis permen yang
ditawarkan Sticky, yakni rock candy dan lolipop. Semua dikreasikan dalam
200 varian bentuk dan rasa, mulai dari buah-buahan, kopi,
mint dan lain-lain. Harga per kemasan
mulai Rp 12.000 – Rp 89.000, untuk ukuran 35 gram – 225 gram. Selain berisi satu
jenis permen, ada juga kemasan yang berisi rasa campuran.
Setiap harinya, gerai
Sticky mampu mengolah sekitar 70 –
100 kg gula pasir untuk dijadikan permen. Meskipun enggan menyebutkan nominal omzetnya,
namun diperkirakan pendapatan per harinya mencapai jutaan rupiah. “Karena handmade, apapun kita bisa bikin sesuai permintaan customer.
Misalnya motif dan inisial huruf. Bahkan, banyak customer yang memesan
Sticky untuk dijadikan suvenir pernikahan. Sejak pertama kali buka, kami sudah
menerima lebih dari ribuan order, dengan batasan minimum pemesanan
adalah 6 kg,” jelasnya.
Tawarkan Kemitraan
Kini,
Sticky Indonesia telah membuka tiga cabang baru di Living World Serpong,
Kuningan Jakarta Selatan, dan Bandung. “Jika
ada calon investor yang ingin bergabung menjadi mitra Sticky,
ada beberapa persyaratan yang memang ketat dari kami. Sebab, jika ada satu
pemegang franchise yang tidak menjalani kewajibannya dengan baik atau
menyalahgunakan peraturan, maka yang akan kena dampaknya adalah seluruh gerai
Sticky yang lebih dulu berdiri. Itu mengapa
hampir dua tahun kami berdiri, belum ada calon investor yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Sticky. Yang
mendaftar
sangat banyak, tapi setelah diseleksi, ternyata masih belum ada yang tepat,” urainya.
Juli menambahkan, jika berminat, calon investor bisa
langsung menghubungi manajemen Sticky Indonesia. Mengenai angka investasinya
pun Juli tidak bisa menyebutkan karena beberapa alasan. “Tim kami akan kembali
menghubungi calon investor untuk wawancara mengenai data diri, background
bisnis mereka sebelumnya, alasan mereka ingin mengambil franchise Sticky,
dan project ke depannya setelah ia membuka Sticky, serta apakah dia
sudah memilih lokasi yang tepat untuk membuka gerai Sticky?” terangnya panjang
lebar.
Diakuinya, kebanyakan setelah melewati beberapa tahapan
seleksi, calon investor banyak yang berguguran. “Komitmen franchise itu
kan harus dijalani selama lima tahun, sehingga kalau hanya setengah hati kami
takut akan berhenti di tengah jalan,” ungkapnya.
Lokasi memang menjadi faktor penting, sebab Sticky
hanya akan memilih lokasi di mana kelasnya harus premium. “Kami lebih
mengutamakan lokasi yang berada di mal premium. Pengunjung yang datang
ke mal kecil bukan tidak mungkin membeli Sticky, namun daya belinya yang kita
lihat. Daripada brand kita rugi lalu tutup. Image seperti itulah
yang akhirnya kami hindari. Kami sangat melihat jangka panjang. Investasi
tebesar Sticky adalah di peralatan dan main power. Kami sangat menjaga
itu. Jangan sampai setelah mengeluarkan investasi yang cukup besar, investor
merasa dirugikan karena usahanya berhenti di tengah jalan,” katanya memberi
alasan.
No comments:
Post a Comment