MEMILIH BUSI: Pilih Tipe Dingin Buat Yang Gede - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Breaking

Thursday, February 7, 2019

MEMILIH BUSI: Pilih Tipe Dingin Buat Yang Gede


Pilah-pilih busi ternyata bukan hanya dipengaruhi oleh faktor teknis  saja. Misalnya tipe busi, spesifikasi, dan performa mesin saja. Namun, busi juga harus dipilih sesuai dengan kondisi kingkungan tempat tinggal Brosis.

Ilustrasi perbedaan busi panas dan busi dingin.

Sepeda motor yang dikendarai di derah dataran tinggi berhawa dingin butuh jenis busi yang berbeda dengan kendaraan yang dikendarai di daerah dataran rendah berhawa panas. Jika Brosis tinggal di daerah dataran tinggi, disarankan menggunakan busi yang memiliki tingkat panas tinggi. Sebab, jika Brosis menggunakan busi dingin, maka dikawatirkan dapat mengakibatkan penumpukan karbon atau carbon fouling.

Lantas busi panas dan busi dingin itu seperti apa to? Busi panas punya kemampuan memperahankan suhu panas. Sebailknya busi dingin memiliki kemampuan menyalurkan atau membuang panas lebih banyak. Cara membedakan antara busi panas dengan busi dingin bisa diketahui melalui kode yang tertera di busi. Semakin tinggi angka yang tertera, maka kian tinggi pula panas yang mampu dibuang atau dilepaskan busi. Karakter seperti itu dimiliki oleh busi dingin.

Yuk kita cearmati karakter busi yang akan dibeli melalui kode yang tertera. Misalnya dua buah busi dengan kode CR7EH-9. Kode huruf pertama (C) menunjukkan diameter ulir. Busi dengan kode C punya diameter unlir 10mm. Berikutnya, huruf R menandakan busi tersebut memiliki resistan atau hambatan tertentu.

Berlanjut ke kode berikutnya, angka 7 menunjukkan tingkat panas busi tersebut. Sedangkan kode huruf EH menunjukkan panjang ulir dan juga variasinya. Lalu, angka 9 di belakang menunjukkan gap atau jarak elektroda dengan kutub negatif. Angka 9 berarti busi tersebut punya gap 0.9mm.

Busi tipe panas memiliki hidung insulator yang lebih panjang. Hidung inosulator busi panas lebih renggang antara ujung tembakan insulator dengan titik insulator memenuhi cangkang logam. Hidung insulator busi panas punya luas permukaan yang lebih besar dari pada busi tipe dingin. Sehingga memungkinkan jumlah yang bisa dinyalakan lebih banyak.

Busi standar untuk motor harian, ujung alektroda dibuat dari nikel. Diameternya rata-rata 2,5mm. Sementara itu, busi balap dibuat dari bahan yang mampu menahan kompresi dan temperatur yang tinggi. Busi balap tidak sama dengan busi iridium. Busi ini punya center electroda lebih kecil. Berbentuk meruncing seperti jarum. Busi ini punya jarak tempuh lebih pendek. Berkiar antara 20 – 30 km jika dioperasikan untuk rpm tinggi di atas 6.000 pada temperatur mesin tinggi.

Lantas busi iridium itu seperti apa to? Elektrodanya dibuat dari nikel. Sedangkan center electrodanya dibuat dari iridium alloy berwarna perak buram. Diameter center elektrodanya 0,6 mm – 0,8 mm. Busi iridium cocok untuk motor bermesin besar 150cc. Namun  bukan berarti busi ini tidak bisa diaplikasikan untuk motor standar.

Pilihan yang lain yaitu busi platinum. Dibuat dari nikel dengan center electrode dari platinum. Pengaruh panas ke metal paltinum lebih kecil. Diamater center electrode 0,6mm – 0,8 mm. Busi ini cocok bagi brosis yang gemar turing melang-lang buana.

Jangan lupakan kapasitas silinder. Motor berkapasitas 180cc sebaiknya menggunakan busi dingin. Jika dipasa menggunakan busi panas, akan menyebabkan terjadinya pre-ignition, kemudian motor jadi overheat. Poin berikutnya yaitu perbandingan kompresi. Mesin dengan perbandingan kompresi 10.5 direkomendasikan menggunakan busi dingin.

No comments:

Post a Comment