Para penggemar jamu tentu tidak asing dengan daun sambiloto
(Andrographis paniculata).
![]() |
Tanaman Sambiloto (istimewa) |
Penjual jamu gendong seringkali menjadikan sambiloto sebagai
bahan utama jamu pahitan, yang dipercaya memiliki banyak manfaat. Dan kabar
gembira bagi Anda yang kerap mengonsumsinya. Pasalnya berdasarkan hasil
penelitian teranyar dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
ternyata sambiloto punya khasiat yang menakjubkan. Menurut dosen bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik
Fakultas Farmasi UGM Dr Agung Endro Nugroho,S.Si, M.Si, sambiloto ampuh
mengatasi diabetes mellitus (DM). Baik tipe 1 maupun 2.
Diabetes mellitus alias kencing manis adalah penyakit dengan
ciri kenaikan kadar glukosa yang kronis. Sehingga bisa jadi biangkerok
timbulnya gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Penyakit ini
berkaitan dengan defisiensi pelepasan insulin atau aksi insulin pada targetnya.
Tipe Dua
Pada DM tipe 1, penderita sangat tergantung pada insulin
karena sel b Langerhans pankreas alias sel penghasil insulin mengalami
kerusakan. Adapun DM tipe 2 tidak tergantung pada insulin. Sebab, hanya terjadi
penurunan fungsi sel b Langerhans pankreas dalam menghasilkan insulin atau
penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin terutama diakibatkan obesitas.
”Di Indonesia, sebagian besar penderita adalah DM tipe 2, yang disebabkan pola
makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Penelitian kami diarahkan pada DM tipe 2
yang resisten insulin,” ujar Agung.
Untuk mengetahui manfaat herbal ini, Agung mengisolasi
senyawa aktif andrografolid dari sambiloto dan mengujicobakannya pada tikus DM
resisten insulin. Dia juga mengujicobakan ekstrak daun sambiloto terpurifikasi
pada tikus dengan gejala yang sama. Hasilnya? Kedua percobaan tersebut
menunjukkan ekstrak sambiloto dan juga senyawa andrografolid yang dikandungnya
mampu menurunkan kadar glukosa darah pada tikus melalui peningkatan protein
pembawa glukosa dalam jaringan (GLUT-4).
Pada ekstrak sambiloto yang terpurifikasi, kadar senyawa
aktif andrografolid yang ditemukan lebih tinggi, sekitar 16 persen. Ekstrak
sambiloto terbukti menurunkan komponen lipid yakni Low Density Lipoprotein atau
lebih dikenal dengan nama “lemak jahat” dan trigeliserida dalam darah yang selama
ini menjadi pemicu kondisi resisten insulin.
Pemberian andrografolid dosis 4,5 mg/kg selama lima hari
pada tikus DM tipe 2 menunjukkan efek
penurunan kadar glukosa darah yang setara dengan obat DM metformin dosis 45
mg/kg. “Ekstrak sambiloto lebih efektif dalam mengatasi diabetes dibandingkan
metformin, obat yang selama ini dikenal,” jelas Agung, yang mulai meneliti
sambiloto mulai tahun 2010.
Hasil penelitian yang dilakukan Agung pada tahun 2012 ini,
melengkapi penelitian sebelumnya. Para peneliti dari National University of
Singapore juga pernah meneliti khasiat sambiloto dalam mengatasi DM tipe 1.
Hasilnya, ekstrak sambiloto menurunkan kadar glukosa darah pada tikus. Efek
tersebut berkaitan dengan aktivitas antioksidan yang dapat mencegah terjadinya
kerusakan sel b Langerhans pankreas dan terjadinya komplikasi akibat DM.
Mancanegara
Peneliti dari Universiti Sains Malaysia, Penang, Malaysia
pun melaporkan, efek penurunan kadar glukosa darah dari ekstrak daun sambiloto
dan andrografolid juga melalui penghambatan enzim alfa-amilase dan
alfa-glukosidase, enzim yang berperan dalam absorpsi gula dalam saluran
pencernaan.
Selain ampuh untuk diabetes, sambiloto juga berkhasiat untuk
menjaga daya tahan tubuh, antikanker, dan penambah nafsu makan, antiradang dan
antipiretik. Namun, dalam sebuah penelitian, andrografolid juga dapat
mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.
Dengan khasiat luar biasa dari andrografolid yang
dikandungnya, lima tahun terakhir sambiloto menjadi trend dalam penelitian obat
anti-DM. Tanaman herba ini juga merupakan satu dari sembilan tanaman unggulan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk diteliti atau diuji secara
klinis.
Agung menambahkan, kini ia sedang melakukan penelitian untuk
mengkombinasikan sambiloto dengan tanaman obat lain yang menurunkan kolesterol.
Salah satunya misalnya dengan pegagan (Centella asiatica), yang mengandung zat
aktif asiaticosida. Namun, kombinasi dua tanaman obat ini masih membutuhkan
penelitian lebih lanjut.
Cara Aman Mengonsumsi
Sambiloto aman dikonsumsi. Menurut Agung, sejauh ini hasil
uji toksisitas akut pada hewan percobaan menunjukkan belum ditemukan efek
samping dari pemberian sambiloto. Cara termudah untuk mengonsumsi sambiloto
sebagai obat diabetes adalah meminum ekstrak daunnya.
Caranya, daun dipotong-potong dan dikeringkan. Setelah itu dibuat serbuk dan diseduh air
panas. Cara lain yang lebih mudah adalah dengan merebus daun sambiloto dengan
air. Setelah dingin, rebusan tersebut lalu disaring dan diminum setelah makan.
Untuk menurunkan kadar glukosa darah, rebusan air tersebut diminum tiga kali
sehari.
No comments:
Post a Comment