Jika suatu ketika, aroma tak sedap muncul dari
mobil Anda, ikuti indera penciuman untuk menemukan bebauan itu. Kemudia, diagnosa kerusakan yang terjadi,
segera berikan solusi yang tepat
![]() |
Aroma di dalam kabin mobil bisa digunakan untuk mengidentifikasi problem yang dialami mobil. |
Aroma tak sedap dapat menjadi pertanda terjadinya
kerusakan komponen mobil. Jika diabaikan, bisa berbuntut perbaikan yang tak
murah. Selain itu, aroma menyesakkan dapat berasal dari uap yang berbahaya bagi
kesehatan. Berikut bebauan dari mobil yang harus diwaspadai pun dapat digunakan untuk mendiagnosa ketidak
beresan yang dialami mobil.
1. BAU APAK
Ketika AC dinyalakan lantas tercium aroma
apak, kemungkinan koloni jamur tumbuh berjubel di dalam sistem AC. Jamur hidup
di dalam sistem AC karena udara di sana yang lembap. Hawa dingin memicu
terjadinya proses pengembunan di dalam sistem AC. Cara praktis mengatasi hal
itu yaitu dengan jalan menghidupkan fan
tanpa pendingin untuk beberapa saat. Tiupan angin membuat udara lembap di dalam
sistem AC berkurang.
Namun langkah tersebut tidak selalu bisa menjamin
terusirnya bau apak dari AC. Terutama jika terjadi penyumbatan saluran
pembuangan embun AC. Sehingga air menetes di bagian dalam kabin. Bau apak juga
bisa dipicu oleh karpet basah akibat air bocor, lalu merembes ke bagian
interior.
2. BAU MANIS
Cairan anti-beku umumnya beraroma manis mirip
sirup. Nah, jika suatu saat Anda mencium aroma manis di dalam mobil, bisa jadi
telah terjadi kebocoran pada sistem pendinginan. Ada kalanya sumber kebocoran
tak mudah dilihat dan tak gampang ditemukan. Misalnya, jika kebocoran terjadi
di bagian heater core yang biasanya
dipasang di belakang dashboard. Uap
cairan anti-beku menerobos lubang kebocoran. Kemudian menyebar ke seluruh sudut
kabin mobil. Nah, lekas atasi masalah itu. Sebab, uap cairan anti-beku tidak
baik bagi kesehatan Anda.
3. BAU TERBAKAR (SANGIT)
Ada banyak sumber bau sangit. Misalnya, minyak
atau oli yang merembes dari mesin, kemudian masuk ke sistem knalpot. Atau, bisa juga berasal dari kampas rem terbakar
akibat pengereman yang terlalu agresif, lupa melepas kembali hand rem, kampas rem yang tidak bereaksi
atau tidak mau kembali ke posisi semula
seusai melakukan pengereman.
Pada kendaraan
bertransmisi manual, bau sangit bisa muncul dari kampas kopling yang mengalami
keausan, terlampau panas akibat terlalu lama ditarik atau diinjak. Pemicu lain
yang tak kalah berbahaya dan wajib diwaspadai yaitu bau terbakar akibat kotoran
atau benda asing yang terbakar di bagian mesin yang panas. Benda itu bisa jadi
dedaunan atau kotoran yang dibawa oleh tikus yang bersarang di salah satu sudut
mobil.
4. AROMA MIRIP TELUR BUSUK
Aroma mirip telur busuh bersumber dari
benda-benda yang mengeluarkan gas Sulfur. Catalytic
converter yang telah usang serig megeluarkan aroma mirip telur busuk. Bisa juga converter
tersebut mengalami overheat atau
terlalu panas akibat mesin atau sistem emisi yang bermasalah.
5. AROMA KARET TERBAKAR
Plat kopling yang terlalu panas sering
mengeluarkan bau seperti karet terbakar. Pemicu lainnya yaitu drive belt mesin yang terlepas atau
selang yang terlepas kemudian bergesekan dengan bagian mobil yang berputar atau
bergerak.
6. BAU PLASTIK TERBAKAR
Terkadang aroma kabel terbakar tercium mirip seperti bau roti
panggang. Waspadai segera ketika Anda membaui aroma seperti itu. Sebab, bisa
jadi sistem kelistrikan mobil yang Anda kendarai mengalami hubungan arus pendek
atau korsleting. Segera temukan sumbernya, pasalnya korsleting dan komponen
yang terlalu panas sering menjadi biang terjadinya kebakaran.
7. BAU BENSIN ATAU GAS
Aroma bahan bakar yang sedikit tercium ketika
mesin sedang mulai dioperasikan itu wajar. Sebab saat itu pembakaran belum
sempurna. Namun ketika Anda mencium bau bahan bakar saat mesin sudah panas, itu
pertanda terjadinya kebocoran atau tersumbatnya pada sistem bahan bakar. Disarankan agar selalu mencermati bau bahan
bakar, sebelum Anda menghidupkan mesin dan mengendarai mobil .
Cermati
senantiasa aroma di sekitar mobil, dan berhati-hatilah di jalan. Semoga
selamat selalu.
Sumber: https://www.cars.com
Foto: https://www.cars.com
No comments:
Post a Comment