Anak Anda susah
makan sayur? Cobalah makanan bento Mymealbox.
Makanan yang disajikan, dibuat dalam bentuk aneka tokoh kartun lucu yang menarik. Sebuah kreasi baru makanan rumahan yang beromzet puluhan juta
rupiah.
Bentuk yang lucu bisa menambah daya tarik bagi anak-anak. |
Bento food art, nama makanan yang berasal dari Jepang ini, ditempatkan
dalam sebuah kotak. Isinya terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur dan buah-buahan.
Berbeda dengan makanan bento lainnya, produk Mymealbox
ini diperuntukkan
buat anak-anak. Oleh karena itu tampilannya dibuat amat menarik.
Bentuknya dibuat seperti tokoh-tokoh
kartun spongebob, hello kitty, dan tokoh
kartun lainnya. Boks pembungkusnya
diimpor
langsung dari Jepang dan Hongkong, sesuai standar kesehatan.
Meski
baru dibuka April 2010, Lukman Setiawan Wihardja (33)
pemilik Mymealbox di Jakarta, sudah mempunyai banyak pelanggan. Dalam sehari, minimal
100 kotak bento dikirim ke berbagai
sekolah dan rumah di kawasan Jabodetabek. Makanan ini dijual dengan
harga Rp 22.500 – Rp 40.000. Kalau dihitung rata-rata harganya Rp
30.000 dan dalam sebulan minimal pemesanan sekitar 1000 kotak, minimal omzet Lukman Rp 30 juta.
“Biasanya
dalam sebulan terjual lebih dari 1000 bento. Target saya akhir tahun 2012 ini,
minimal penjualan sampai 3000 bento,” papar Lukman. Dalam setiap penjualan
bento, ia mengambil keuntungan hingga 40%. Pemesanan
di atas Rp 1 juta, bebas biaya transportasi untuk wilayah Jakarta. Diluar
wilayah Jakarta, transportasi dihitung jarak.
Awalnya untuk anak sendiri
Lukman tidak
menyangka hasil kreasinya direspon positif dan menguntungkan. Usaha ini berawal
ketika anak pertamanya lahir, ia ingin menghabiskan waktunya di rumah. Iseng iseng karena punya hobi masak, ia melihat bentuk bento food art di internet. Tahun 2008, ia mulai berkreasi
mencoba-coba sendiri membuat makanan ini.
Awalnya
Lukman hanya membuatnya ketika
anaknya ulang tahun, dan membagi-bagikan
ke teman-teman sekolah anaknya. Ternyata salah satu orang tua teman anaknya,
tertarik dengan bento buatannya. Mereka minta dibikinkan bento seperti itu,
untuk ulang tahun anaknya. Peristiwa itu
membuatnya terinspirasi untuk membisniskan bento buatannya.
Dengan
modal sebesar Rp 2 juta – Rp 3 juta, Lukman membeli peralatan membuat bento.
Diantaranya alat pencetak makanan. Saat itu, di Indonesia
belum ada yang menjual peralatan membuat bento. Ia mengimpor peralatan tersebut
dari Jepang. Bulan April 2010, Lukman memulai bisnisnya dan sudah menerima
berbagai macam pesanan.
“Membuat
bento ini, tidak hanya sekedar mengandalkan bentuk. Tapi ada pakem-pakem yang
harus kita perhatikan. Karena produk ini buat anak-anak,” jelas bapak 2 anak
ini. Makanan ini, harus memenuhi unsur gizi seperti
karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan lainnya. Dalam
satu kotak, terdapat nasi, lauk pauk (biasanya berbentuk nugget), sayur dan
buah. Agar terlihat menarik makanan tersebut
dibuat berwarna-warni. Warna orange atau
kuning dari wortel. Hijau dari warna daun sayuran, putih dari telor dan
sebagainya. Warna-warna makanan tersebut, berperan dalam membentuk karakter
tokoh yang diinginkan.
Misalkan
karakter spongebob, warna kuningnya bisa kita dapatkan dari nasi yang dicampur
dengan jagung atau keju. Alis matanya bisa dengan menggunakan rumput laut. Mata dan hidung dari wortel dan sebagainya.
“Satu hal lagi, makanan bento ini, karena untuk anak-anak bumbu penyedap
rasanya saya kurangi. Jadi kalau untuk orang dewasa, mungkin rasanya agak
sedikit aneh,” ucap Lukman tersenyum.
Untuk promosi selama ini,Lukman masih
mengandalkan media sosial facebook dan website di www.mymealbox.com.
Ia belum mengiklankan lewat media lainnya, karena
keterbatasan sumber dana.
Jumlah tenaga yang dimilikinya saat ini
baru 5 orang. Dua orang memasak, dan 3 orang mendekorasi makanan.
Targetnya tahun depan, ia bisa membuat 5000 bento/harinya, tidak seperti saat ini yang baru mampu konsisten
100 boks/.
No comments:
Post a Comment