MINI CROSS: Sensasi Ngetrail Bersama Motor “Kancil” - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Sunday, February 3, 2019

MINI CROSS: Sensasi Ngetrail Bersama Motor “Kancil”


Mocil alias motor kecil ternyata bukan hanya diperuntukkan bagi bocah kecil. Bagi Bray and Sist yang demen ngetrail, ada juga lho mocil versi trail. Ngetrail dengan mocil akan memberikan sensasi berbeda.

Motor trail mini (Teguh)
Apa sih sensasi yang bisa dicicipi saat ngetrail dengan motor kecil? Kaki yang selalu ditekuk membuat Bray dan Sist butuh perjuangan yang lebih agar laju motor ini tetap stabil. Sensasi itu akan semakin terasa nyata ketika motor tersebut menerabas jalur becek, bergelombang bahkan berlubang. Sensasi itu akan menjadi kesenangan dan hiburan tersendiri.

Rata-rata mini trail ini berkapasitas mesin 50cc. Walaupun berkapasitas mesin kicik, mini trail punya performa yang baik. Di atas jalur normal, motor ini bisa melaju pada kecepatan 45 km/jam, bahkan lebih kencang lagi. Tergantung berat badan pengendaranya pula. Berat maksimal pengendara 70kg.  Motor ini juga lincah bermanuver layaknya motor trail standar yang lihai melakukan atraksi, maupun menerabas jalur-jalur sulit.

Untuk kelas medium berkapasitas mesin 49cc. Tipe mesin yang diaplikasikan yaitu single cylinder 2 tak, mesin otomatis, sistem pendingin udara, kapasitas tangki 1 liter. Motor ini mengkonsumsi jenis bahan bakar premium campur (20:1). Menggunakan sistem rem cakram di roda depan maupun roda belakang.  Motor ini dibandrol seharga Rp2,8 juta – 4 juta.

Motor trail mini bisa dikendarai oleh anak berusia di bawah 13 tahun atau anak Sekolah Dasar. Tapi ingat ya, motor ini hanya dioperasikan hanya untuk acara-acara tertentu. Misalnya olah raga, turnamen kejuaraan atau latihan. Khusus bagi crosser kecil, wajib dalam pengawasan orang tua. Selain itu, juga harus mengenakan sarana penunjang keamanan. Misalnya helm, pelindung lutut dan lengan.

No comments:

Post a Comment