Maternity Photography: Abadikan Indahnya Kehamilan - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Breaking

Wednesday, February 6, 2019

Maternity Photography: Abadikan Indahnya Kehamilan


Sebuah bisnis langka ditekuni Vari Kusumo warga Pondok Indah, Jakarta, mendokumentasikan  masa kehamilan dalam foto. Selain  pasarnya masih  terbatas (niche), tantangannya adalah   membangun kepercayaan calon klien. Toh, usaha sambilan yang dilakukan ibu rumah tangga dua anak ini cukup sukses.

Kondisi perut ibu wanita yang sedang hamil sangat indah untuk difoto.
Jika banyak orang mendokumentasikan detik-detik kelahiran si buah hati,  yang dilakukan Vari Kusumo  justru mengabadikan masa kehamilan dalam sebuah jepretan kamera. Baginya, kondisi perut ibu wanita yang sedang hamil sangat indah untuk difoto. Perempuan seharusnya bisa merasa cantik dan seksi walau dengan kondisi perut yang membesar. "Saya percaya  kehamilan adalah karunia  Tuhan, dan itu hal yang indah.

Jadi saya ingin membuat wanita merasa cantik saat hamil,” tegas Vari.  Alasan itulah  yang mendasarinya  terjun ke bisnis foto kehamilan (maternity photography).   Bahkan ia  sendiri juga mengabadikan  dirinya ketika mengandung  anak pertamanya  saat  berada di Seattle, Amerika. Ia menyewa  seorang fotografer lokal bernama Sandra Coan. "Awalnya saya suka lihat foto-foto ibu hamil di internet, dan itu bagus-bagus sekali. Saya pun ingin merasakan pengalaman difoto saat hamil," ujar Vari.

Buka studio di rumah

Momen di Seattle itu  membuat   Bachelor of Fine Arts dari Washington University tahun 2000 ini,   bersemangat kembali mendalami fotografi. Sebelumnya ia pernah berkecimpung  di bisnis wedding photography. Namun karena  terlalu banyak  menyita waktu terlebih setelah  mempunyai anak,  tahun 2005 ia memutuskan untuk menekuni foto kehamilan (maternity photography). Dengan membuka studio foto di rumahnya, ia bisa menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga sekaligus menyalurkan hobinya.

“Keuntungan,  bisa kerja juga sambil  nyambi ngurus anak. Kenapa  di studio, karena semuanya sudah lengkap. Kalau mesti ke rumah klien kan repot karena saya mengerjakannya sendiri tanpa asisten,” katanya memberi alasan.  “Ayah saya selalu pesan kalau sudah lulus kuliah jangan bekerja ikut orang, bukalah usaha sendiri,” kenang ibu dua anak ini.

Menurutnya, saat ini bisnis foto kehamilan masih jarang di Indonesia. Meskipun ada, namun setiap fotografer pasti memiliki style yang berbeda dalam melihat suatu objek. “Saya lebih suka yang tampak elegan. Di luar negeri sudah banyak sekali dan bagus-bagus, elegan, nggak kampungan, dan itulah yang saya cari,” akunya.

Berbekal pemikiran tersebut, ia mulai merintis bisnisnya sendiri.  Lewat situs Varikusumo.com, ia memasarkan jasa fotografinya. Sebuah kamera milik sendiri seharga Rp 25 juta, peralatan studio senilai Rp 15 juta, menjadi modal awal yang harus ia persiapkan. Ia juga mengikuti kursus fotografi untuk studio.

Kalangan menengah ke atas

Model pertamanya adalah  temannya sendiri yang sedang hamil. Vari menawarkan foto gratis. Meskipun sempat ragu kenapa mesti difoto, akhirnya sang teman setuju, karena mendengar penjelasan Vari kalau  konsepnya tidak vulgar, namun terlihat indah dan klasik. “Sesi pemotretannya  diselingi ngobrol agar lebih rileks. Setelah fotonya dicetak, dia sangat kagum. Dia bilang, wow…! kok bagus ya? Tidak terkesan porno atau vulgar, melainkan sangat elegan,” kata Vari menirukan ucapan sang teman.

Insting feminin dan kelembutan perempuan ternyata sangat bermanfaat dalam bisnis ini. Banyak calon klien akhirnya memilih jasa seperti ini karena alasan sama-sama perempuan. "Kalau fotografernya laki-laki, mereka biasanya agak canggung,” lanjut wanita yang juga berprofesi sebagai pengusaha bisnis e-commerce ini.Vari mengaku selama ini kliennya kebanyakan berasal Jakarta dan sekitar Pulau Jawa.

Demi kualitas foto yang diharapkan, Vari pun hanya melayani permintaan dari pelanggan yang usia kandungannya antara enam sampai delapan bulan. Alasannya, di usia kandungan tersebut, bentuk perut yang bulat sudah terlihat, sehingga akan nampak indah saat difoto nanti. Sementara kalau usia kandungannya lebih dari 8 bulan kasihan si ibu, karena akan mudah lelah saat diminta berpose.

Vari mematok tarif mulai Rp 4,5 juta. Jumlah order tidak menentu tiap bulannya. Kalau sedang ramai bisa 4 – 6 kali order, tapi kalau lagi sepi, minimal satu order. “Kalau dihitung rata-rata omset yang sering saya dapatkan sekitar Rp 4 – 15 juta per bulan,” tambahnya.

No comments:

Post a Comment