Selain terkenal dengan
sajian menu sehat organiknya, resto yang satu ini terkenal karena sajian khas
ikan patinnya.
Patin dalam bumbung menu khas yang disajikan. |
Kecenderungan hidup sehat, sepertinya menjadi gelombang yang
menerpa siapa saja di tengah-tengah masyarakat. Dalam soal pilihan makanan, misalnya
kini bukan hanya rasa yang menjadi pertimbangan utama, melainkan juga faktor
kesehatan. Lantaran itu resto dan warung makanan organik makin mendapat tempat
di hati masyarakat. Nah, Palmyra Resto
hadir dan mengibarkan bendera healthy food restaurant. Konsep healthy itu tak hanya diterapkan dalam
menu sajian, melainkan pada seluruh aspek. Mulai dari konsep ruangan, penyajian,
hingga aksesoris bangunan.
Steam Patin favorit
Resto yang terletak di Jl Radjiman 200 Surakarta, Jawa
Tengah itu menyajikan berbagai menu sehat berbahan baku ikan Patin. Ada Patin bakar,
Patin steam, Patin rendang, Patin cabai
hijau, dan Patin pesmol. Sedangkan menu ringannya ada bakso goreng Patin, bakso
ikan Patin, dan sup tom yam Patin, dan beragam minuman.
“Semua menu disini bisa dibilang favorit, tapi kalau yang
sering dipesan atau digemari pembeli ya steam
Patin dan Patin bakar”, kata Ahmad Azis,
Manajer Operasional Resto. Ikan Patin
adalah jenis ikan yang bentuknya mirip lele namun bentuk tubuhnya lebih lebar.
Jenis ikan ini memiliki kandungan protein tinggi. Jika ikan lain makin tua semakin
berkurang kandungan proteinnya, ikan Patin justru sebaliknya. Makin tua makin kaya
proteinnya.
Bagaimana menerapkan prinsip healthy? Sebagaimana disampaikan Wening Damayanti, Marketing dan Public
Relation Manager Palmyra Resto, seluruh bahan baku ikan Patin yang dimasak adalah hasil budidaya
sendiri dengan prinsip organis. Makanan untuk ikan misalnya, bebas bahan kimia.
“Bukan hanya ikannya yang organik, seluruh bahan mulai dari beras, sayur,
bumbu, susu, yogurt, serta buah semua
organik.
Karena seluruh bahan itu merupakan budi daya kami sendiri”,
tambah Ahmad Azis. Teknik atau cara memasak makanan di resto ini juga bebas
dari penyedap makanan monosodium glutamate (MSG). Kecuali itu, resto ini juga
menerapkan zero waste, yang artinya
mendaurulang semua residu serta sampah organik untuk dimanfaatkan kembali. “
Misalnya duri, tulang serta kepala ikan Patin dari sisa yang dimasak, itu kita
olah untuk dijadikan bahan kaldu,” lanjut Wening.
Karena dikelola secara organik, maka dalam soal rasa ada yang berbeda. Rasanya
lebih keset, padat, tidak berbau amis serta tidak berbau tanah sebagaimana Patin
biasanya. Bentuknya juga lebih tebal dari Patin umumnya.
Tentu saja bukan hanya sehatnya yang menjadi trade-mark resto ini. Kelezatan menu
juga dikedepankan. “Dari sederet restoran yang ada di kota
ini, Palmyra paling top. Pas dengan selera kami
sekeluarga. Perlu diketahui kami sudah mencicipi makanan di enampuluh resto di
kawasan Solo, Sragen, Klaten hingga Jogja. Tapi yang paling ‘nempel’ ya di
Palmyra”, ujar pasangan Heru Kuntoro (43 th) dan Dewi Laksmi (36 th) pengusaha peralatan
elektronik yang tinggal di kawasan Makam Haji, Kartasura, Jawa Tengah.
Suasana etnik
Resto Palmyra mulai dibuka 22 Juli 2011 lalu. Berada di
bawah manajemen Lembah Hijau Multifarm LHM), sebuah lembaga yang peduli pada
kelestarian lingkungan. Lembaga ini memiliki beberapa jenis usaha
diantaranya pertanian dan peternakan
organik serta sarana pembelajaran
lingkungan dengan luas area 23 hektar. Bangunan resto dibuat dengan menonjolkan
unsur heritage dengan ruang utama berupa
pendapa kayu dengan aksesoris klasik yang dipoles secara detail dan artistik.
Kursi yang digunakan sebagai tempat duduk tak kalah unik, terbuat dari besi
tempa bekas kerangka mesin jahit antik yang dipadu dengan kayu dan batu Italia.
Begitu masuk area resto, hawa sejuk dan segar terasa. Itu
lantaran seluruh halaman resto dinaungi oleh tumbuhan rambat serta palm serta
lantai halaman yang terbuat dari tatakan balok kayu bekas bantalan rel. “Di
bawah tatakan kayu ini juga terdapat lapisan kompos setebal sekitar limapuluh
sentimeter. Makanya meski udara di luar panas, disini terasa adem,” kata Wening. Secara keseluruhan,
Palmyra Resto dilengkapi dengan tiga ruang pertemuan dan satu ruang untuk kedai minuman. Setiap
ruang pertemuan berkapasitas 200 orang. Tiap ruang tersenut memiliki konsep
berbeda, yakni bergaya Eropa, Oriental dan Timur Tengah. Oleh sebab itu, resto
ini juga bisa digunakan untuk acara pertemuan maupun perkawinan.
Meski dari luar terkesan resto mewah, namun dalam hal harga
makanan, bisa dibilang sangat terjangkau. Untuk seporsi Patin bakar maupun steam Patin misalnya, per porsi hanya Rp
55.000. Sepintas terkesan mahal. Tapi jangan kaget dulu, satu porsi patin bakar
maupun steam patin bisa dinikmati 3 –
4 orang hingga puas. Selain sehat, kelebihan lain resto ini adalah dalam hal
pelayanan. Oleh sebab itu tak perlu heran jika begitu masuk area resto, setiap
pengunjung akan disapa dengan sikap ‘ngapurancang’ sebagai salam kehangatan crew resto pada para tamu.
Dengan segala kelebihan itu wajar jika resto yang jam
bukanya mulai pukul 07.00 – 23.00 ini, tak pernah sepi pengunjung. Bahkan,
meski tergolong baru, resto ini telah mampu menarik perhatian. Tercatat, Joko Widodo, Walikota Solo, beberapa kali tampak
bersantap di sini.
No comments:
Post a Comment