PALMYRA RESTO: Heem … Nikmatnya Patin Organik - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Breaking

Wednesday, February 6, 2019

PALMYRA RESTO: Heem … Nikmatnya Patin Organik


Selain terkenal dengan sajian menu sehat organiknya, resto yang satu ini terkenal karena sajian khas ikan patinnya.

Patin dalam bumbung menu khas yang disajikan. 
Kecenderungan hidup sehat, sepertinya menjadi gelombang yang menerpa siapa saja di tengah-tengah masyarakat. Dalam soal pilihan makanan, misalnya kini bukan hanya rasa yang menjadi pertimbangan utama, melainkan juga faktor kesehatan. Lantaran itu resto dan warung makanan organik makin mendapat tempat di hati masyarakat. Nah,  Palmyra Resto hadir dan mengibarkan bendera  healthy food restaurant. Konsep healthy itu tak hanya diterapkan dalam menu sajian, melainkan pada seluruh aspek. Mulai dari konsep ruangan, penyajian, hingga aksesoris bangunan.

Steam Patin favorit

Resto yang terletak di Jl Radjiman 200 Surakarta, Jawa Tengah itu menyajikan berbagai menu sehat berbahan baku ikan Patin. Ada Patin bakar, Patin steam, Patin rendang, Patin cabai hijau, dan Patin pesmol. Sedangkan menu ringannya ada bakso goreng Patin, bakso ikan Patin, dan sup tom yam Patin, dan beragam minuman.

“Semua menu disini bisa dibilang favorit, tapi kalau yang sering dipesan atau digemari pembeli ya steam Patin dan Patin bakar”,  kata Ahmad Azis, Manajer Operasional Resto.  Ikan Patin adalah jenis ikan yang bentuknya mirip lele namun bentuk tubuhnya lebih lebar. Jenis ikan ini memiliki kandungan protein tinggi. Jika ikan lain makin tua semakin berkurang kandungan proteinnya, ikan Patin justru sebaliknya. Makin tua makin kaya proteinnya.

Bagaimana menerapkan prinsip healthy? Sebagaimana disampaikan Wening Damayanti, Marketing dan Public Relation Manager Palmyra Resto, seluruh bahan baku  ikan Patin yang dimasak adalah hasil budidaya sendiri dengan prinsip organis. Makanan untuk ikan misalnya, bebas bahan kimia. “Bukan hanya ikannya yang organik, seluruh bahan mulai dari beras, sayur, bumbu, susu, yogurt, serta buah  semua organik.

Karena seluruh bahan itu merupakan budi daya kami sendiri”, tambah Ahmad Azis. Teknik atau cara memasak makanan di resto ini juga bebas dari penyedap makanan monosodium glutamate (MSG). Kecuali itu, resto ini juga menerapkan zero waste, yang artinya mendaurulang semua residu serta sampah organik untuk dimanfaatkan kembali. “ Misalnya duri, tulang serta kepala ikan Patin dari sisa yang dimasak, itu kita olah untuk dijadikan bahan kaldu,” lanjut Wening.
Karena dikelola secara organik, maka  dalam soal rasa ada yang berbeda. Rasanya lebih keset, padat, tidak berbau amis serta tidak berbau tanah sebagaimana Patin biasanya. Bentuknya juga lebih tebal dari Patin umumnya.

Tentu saja bukan hanya sehatnya yang menjadi trade-mark resto ini. Kelezatan menu juga dikedepankan. “Dari sederet restoran yang ada di kota ini, Palmyra paling top. Pas dengan selera kami sekeluarga. Perlu diketahui kami sudah mencicipi makanan di enampuluh resto di kawasan Solo, Sragen, Klaten hingga Jogja. Tapi yang paling ‘nempel’ ya di Palmyra”, ujar pasangan Heru Kuntoro (43 th) dan  Dewi Laksmi (36 th) pengusaha peralatan elektronik yang tinggal di kawasan Makam Haji, Kartasura, Jawa Tengah.

Suasana etnik

Resto Palmyra mulai dibuka 22 Juli 2011 lalu. Berada di bawah manajemen Lembah Hijau Multifarm LHM), sebuah lembaga yang peduli pada kelestarian lingkungan. Lembaga ini memiliki beberapa jenis usaha diantaranya  pertanian dan peternakan organik serta  sarana pembelajaran lingkungan dengan luas area 23 hektar. Bangunan resto dibuat dengan menonjolkan unsur heritage dengan ruang utama berupa pendapa kayu dengan aksesoris klasik yang dipoles secara detail dan artistik. Kursi yang digunakan sebagai tempat duduk tak kalah unik, terbuat dari besi tempa bekas kerangka mesin jahit antik yang dipadu dengan kayu dan batu Italia.

Begitu masuk area resto, hawa sejuk dan segar terasa. Itu lantaran seluruh halaman resto dinaungi oleh tumbuhan rambat serta palm serta lantai halaman yang terbuat dari tatakan balok kayu bekas bantalan rel. “Di bawah tatakan kayu ini juga terdapat lapisan kompos setebal sekitar limapuluh sentimeter. Makanya meski udara di luar panas, disini terasa adem,” kata Wening. Secara keseluruhan, Palmyra Resto dilengkapi dengan tiga ruang pertemuan  dan satu ruang untuk kedai minuman. Setiap ruang pertemuan berkapasitas 200 orang. Tiap ruang tersenut memiliki konsep berbeda, yakni bergaya Eropa, Oriental dan Timur Tengah. Oleh sebab itu, resto ini juga bisa digunakan untuk acara pertemuan maupun perkawinan.

Meski dari luar terkesan resto mewah, namun dalam hal harga makanan, bisa dibilang sangat terjangkau. Untuk seporsi Patin bakar maupun steam Patin misalnya, per porsi hanya Rp 55.000. Sepintas terkesan mahal. Tapi jangan kaget dulu, satu porsi patin bakar maupun steam patin bisa dinikmati 3 – 4 orang hingga puas. Selain sehat, kelebihan lain resto ini adalah dalam hal pelayanan. Oleh sebab itu tak perlu heran jika begitu masuk area resto, setiap pengunjung akan disapa dengan sikap ‘ngapurancang’ sebagai salam kehangatan crew resto pada para tamu.

Dengan segala kelebihan itu wajar jika resto yang jam bukanya mulai pukul 07.00 – 23.00 ini, tak pernah sepi pengunjung. Bahkan, meski tergolong baru, resto ini telah mampu menarik perhatian. Tercatat,  Joko Widodo, Walikota Solo, beberapa kali tampak bersantap di sini.  


No comments:

Post a Comment