Memilih BBM itu
bukan soal gengsi, kaya atau miskin. Pemilihan oktan bahan bakar yang sesuai
dengan kendaraan dapat menekan “penguapan” Rupiah dari kocek, pun membuat mesin berperfoma maksimal. Kenali rasio kompresi
kendaraan, lalu gunakan BBM yang sesuai.
![]() |
Ilustrasi |
BBM beroktan tinggi
lebih lambat terbakar. Sehingga tidak meninggalkan residu dalam ruang bakar
mesin. Dampaknya, kinerja mesin tidak terganggu. Bahan bakar seperti ini cocok
digunakan untuk kendaraan berkompresi tinggi.
Premium memiliki oktan 88, Pertalite memiliki Research Octane Number (RON) 90, Pertamax RON 92, Pertamax Plus RON 95, dan Pertamax Turbo
RON 98. Nilai RON menunjukkan besaran tekanan yang bisa diberikan sebelum besin
terbakar secara spontan.
Rasio kompresi
mesin berhubungan dengan nilai RON besin untuk proses pembakaran. Semakin
tinggi rasio kompresi mesin, maka kian tinggi pula RON bahan bakar yang
dibutuhkan. Demikian pula sebaliknya, jika kendaraan Anda memiliki rasio
kompresi rendah, disarankan memilih bahan bakar RON rendah.
Lalu apa jadinya
ketika kendaraan berasio kompresi tinggi dicekoki
dengan bensin RON rendah? Tentu saja hal itu akan berdampak buruk pada performa
mesin mobil tersebut. Sebaliknya, ketika Anda berfoya-foya mengejar gengsi
menggunakan bensin RON tinggi untuk
kendaraan berasio kompresi rendah maka akibatnya bahan bakar tidak
terbakar secara optimal. Mesin menjadi mudah panas karena ruang bakar diliputi
residu BBM tidak terbakar, memicu
polusi, usia mesin jadi pendek, dan biaya perawatan kian meroket. Berikut tabel
yang bisa Anda gunakan sebagai pedoman tepat memilih BBM
Tabel Rasio Kompresi
Rasio Kompresi Kebutuhan Oktan Mesin
Maksimum Minimum
8:1 87 92
9:1 89 96
10:1 92 100
11:1 96 102
12:1 100 108
Teks: Berbagai sumber
Foto: autoevolution.com
No comments:
Post a Comment