Aneka Herbal Penakluk Diabetes - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Breaking

Tuesday, January 15, 2019

Aneka Herbal Penakluk Diabetes


Diabetes bisa menimbulkan komplikasi pada organ tubuh. Inilah yang menyebabkan diabetes ditakuti oleh penderitanya.

Ceplukan salah satu tanaman penakluk diabetes.
Sudah banyak terjadi, pada saat terserang diabetes alias kencing manis, beberapa tahun kemudian timbul penyakit lainnya. Seperti gangguan jantung, gagal ginjal, dan bahkan kerusakan saraf. Agar hal ini tak terjadi, tentu perlu menjaga tingkat gula darah dalam tubuh.

Beberapa tanaman herbal dipercaya mampu mengatasi diabetes. Salah satunya akar manis (licorice). Seperti yang diungkapkan oleh para peneliti di Max Planck Institute, Jerman, belum lama ini. Mereka menemukan zat amorfrutin dalam akar manis yang mampu menekan kadar gula. Tak hanya itu, zat ini pun dipercaya mampu berperan sebagai antiinflamasi. 

Tekan Glukosa

Untuk membuktikan khasiat tersebut, mereka melakukan percobaan terhadap mencit.  Dan ternyata hasilnya  cukup mengejutkan. Karena zat amorfrutin tak hanya berperan sebagai antidiates, tapi juga mujarab untuk mencegah terjadinya perlemakan hati (penyakit yang disebabkan asupan makanan berlemak tinggi).

Mekanisme kerja zat tersebut langsung mengaktifkan pelbagai gen yang mampu menekan konsentrasi plasma asam lemak dan glukosa. Tentu saja pengurangan kadar glukosa ini akan mencegah terjadinya resistensi insulin sebagai penyebab utama terjadinya diabetes.  

Sementara itu, para peneliti dalam negeri pun tak mau ketinggalan. Seperti yang dilakukan oleh Afifah B. Sutjiatmo, Elin Yulinah Sukandar, Yulia Ratnawati, Suswini Kusmaningati, Asri Wulandari, dan Suci Narvikasari. Tim peneliti ini berasal dari pelbagai universitas dan lembaga penelitian. Seperti Jurusan Farmasi FMIPA Unjani (Universitas Jenderal Achmad Yani), Bandung, Pusat Ilmu Hayati ITB, dan Sekolah Farmasi ITB.

Dalam penelitian tersebut mereka menggunakan hewan percobaan berupa mencit galur Swiss Webster berbobot35-40 gram yang sengaja dibuat menderita diabetes. Caranya dengan induksi dengan aloksan secara intravena (melalui ekor) dengan dosis 65 mg/kgbb.   Lalu dipilih beberapa ekor mencit yang secara positif mengalami diabetes. Selama 7 -21 hari, mencit-mencit ini diberikan ramuan herbal. 

Sebagai bahan herbalnya sendiri, terpilih ciplukan (Physalis angulata) yang mereka kumpulkan dari daerah bantaran sungai Citarum, Jawa Barat.  Setelah semua bahan terkumpul, lalu mereka  mereka membuat ekstrak herba ciplukan. Caranya? Yakni dengan merebus 1 kg simplisia ciplukan (dimasukkan dalam kantung kain katun) ditambah dengan 6 liter air.  Perebusan dilaklukan 2 kali. Masing-masing selama 30 menit. Ekstrak air yang didapat kemudian diuapkan dalam bejana bersuhu sekitar 800C. Proses ini dibiarkan hingga diperoleh ekstrak kental. Selanjutanya ekstrak ini dikeringkan dalam oven bertemperatur sekitar 600C hingga di dapat ekstrak kering dan serbuk.

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ekstak air herba ciplukan dosis 10 mg/kgbb dan fraksi air 4,84 mg/kgbb mempunyai efek antidiabetes yang sama dengan pembanding glibenklamid (obat diabetes) dosis 0,65 mg/kgbb. Itu artinya, ciplukan mengandung aneka fitokimia yang mampu memberikan efek antidiabetes.  Tambahan informasi, berdasarkan hasil penapisan fitokimia ciplukan, menunjukkan bahwa simpilia dan ekstrak air ciplukan mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol,  steroid dan triterpenoid, monoterpenoid, dan seskuiterpenoid.

Ramuan Berpadu

Peran ciplukan sebagai herbal antidibates sebenarnya sudah lama tercium oleh para herbalis. “Kalau saya sudah meramu ciplukan sebagai salah satu bahan herbal penumpas diabetes sejak tahun 2000,”papar Dr. Prapti Utami, seorang praktisi herbal di daerah Palem II, Bintaro, Tangerang.  Herbal lainnya yang digunakan oleh Prapti untuk memberangus diabetes antaralain sambiloto, mimba, brotowali, daun sendok, dan daun salam. Semua herbal ini telah bersatupadu dalam kapsul. Sehingga lebih praktis dalam mengonsumsinya.

Namun bukan berarti Anda tak bisa meramunya sendiri. Bila tertarik merebusnya, Anda cukup menyediakan 10 gram ciplukan, 10 gram sambiloto, 10 gram daun mimba, 5 gram brotowali, 5 gram daun sendok, dan 5 gram daun salam. “Lalu rebus dalam 5 gelas air. Biarkan hingga tersisa 3 gelas,”ujar Prapti Dr. Prapti Utami, yang juga pendiri klinik herba Sekar Utami ini. Setelah itu konsumsi  3 gelas sehari (pagi, siang, dan sore). Namun Prapti mengingatkan, setiap orang memiliki kebutuhan “dosis”  herbal yang berbeda.  Hal ini terkai erat dengan kadar gula dalam darah, umur, dan waktu (lama atau baru) penderita diabetes.

Sebenarnya masih ada beberapa herbal lain yang dianggap mampu enyahkan diabetes. Salah satunya adalah  Lidah Buaya.  Getah kering dan gel dari bagian dalam daun, secara tradisional diyakini mampu menurunkan kadar glukosa darah puasa.  

Lalu ada juga bawang merah. Hasil ekstraksi umbi bawang mampu menurunkan kadar gula darah selama tolerasi glukosa oral dan intravena. Kok bisa? Hal ini tak terlepas dari kemampuan bawang untuk mempengaruhi metabolisme hepatik glukosa. Selain itu, herbal ini pun mampu meningkatkan produksi dan mencegah perusakan insulin.

Peran yang hampir sama diemban oleh bawang putih. Hasil ekstraksi bawang putih mampu memperbaiki sel pankreas dan merangsangnya untuk memproduksi insulin. Begitu pula halnya dengan kemangi yang mampu memperlancar proses sekresi (keluarnya) insulin. Hasil penelitan menunjukkan, daun kemangi memberikan efek positif pada kadar glukosa setelah makan dan pada saat berpuasa.

No comments:

Post a Comment