Solusi kita - Bulan Ramadan segera datang, waktunya mempersiapkan diri untuk maksimal dalam berpuasa dan beribadah. Ramadan juga menjadi momen melatih si kecil berpuasa.
Dokter spesialis gizi klinis dari RS Pondok Indah dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK mengatakan orang tua harus memerhatikan status gizi anak. Tidak semua anak memiliki cadangan energi yang cukup di tubuhnya.
"Ada yg berat badannya kurang jangan dipaksa satu hari penuh, karena cadangan energinya nggak cukup. Tahap awal mungkin usia 7 tahun bisa dilatih setengah hari," jelas dr Juwalita saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
dr Juwalita juga berbagi tips untuk agar anak tetap dalam mood terbaiknya saat sahur hingga berbuka. Pada waktu membangunkan anak sahur jangan terlalu mepet dengan waktu imsak, ini dimaksud agar anak memiliki jeda waktu antara bangun tidur dengan makan sahur.
"Paling nggak sejam sebelum sahur. Mendingan bangunin dulu, ajak dia terlibat dalam nyiapin makanan atau ajak ngomong dulu, ketika mau sahur moodnya sudah bagus," lanjutnya.
Selain itu, orang tua juga harus tetap memerhatikan komposisi makanan anak dengan gizi seimbang dan lengkap agar anak memiliki cadangan energi untuk berpuasa seharian.
Tapi ingat jangan dipaksa, jika anak sudah merasa pusing dan lemas, sebaiknya segera cek nadi si anak. Jika nadi mulai melemah kemungkinan terjadi dehidrasi atau hipoglikemik (kadar gula dalam darah turun).
"Anak dikasih pemahaman juga kalau pusing kasih tahu ya. Kalau anak ini oke, bertahap bisa diajarin satu hari full," tandasnya.
No comments:
Post a Comment