Penyakit demam
berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit perilaku yang seharusnya dapat
dicegah. Penyakit ini tergantung pada kebiasaan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).
Ilustrasi nyamuk penyebab demam berdarah (Istimewa) |
Baru-baru ini, kasus
terbaru terjadi pada pejabat publik Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Zulkifli Hasan. Politisi itu dirawat karena DBD.
Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam,
SpPD-KGEH, MMB, dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/3) mengajak masyarakat
untuk bersama-sama mencegah DBD. Cara mudahnya dimulai dari rumah dan
lingkungan sendiri.
"Mudah-mudahan
kasus DBD yang mengenai Ketua MPR mengingatkan kita semua bahwa penyakit demam
berdarah bisa mengenai siapa saja. Daya tahan tubuh merupakan hal penting
ketika seseorang mengalami infeksi. Kita musti tahu bahwa faktor-faktor
yang berperan terjadinya penyakit adalah faktor daya tahan tubuh, faktor kuman
dan faktor lingkungan," jelasnya.
1. Temukan Jentik
Bicara soal nyamuk
yang menjadi vektor pembawa penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes
Aegypti. Nyamuk berasal dari jentik nyamuk, kalau jentik dapat diberantas maka
jumlah nyamuk juga akan menurun. Oleh karena itu maka dibentuk juru pemantau
jentik (jumantik) yang berasal dari masyarakat yang sebenarnya diminta untuk
secara sukarela untuk membantu menemukan jentik nyamuk. Komitmen harus tinggi
agar program jumantik diteruskan dan ditingkatkan.
"Saya tidak tahu
apakah ada petugas Jumantik disekitar rumah pak ketua MPR. Dalam praktiknya
memang kadang kala rumah-rumah besar dan berhalaman luas tidak mau didatangi
para jumantik ini, padahal para jumantik ini dilatih untuk menemukan jentik
nyamuk," tukasnya.
2. Fogging
Begitu pula jika saat
dilakukan fogging, proses fogging tidak optimal karena ada juga rumah-rumah
yang tidak bersedia dimasuki oleh petugas untuk dilakukan fogging. Hal ini
merupakan salah satu kendala kenapa pemberantasan penyakit demam berdarah
berjalan ditempat atau bertambah buruk. Karena ada rumah-rumah besar yang
pemiliknya kurang memperhatikan genangan air yang ada dirumahnya sehingga
genangan-genangan air tersebut menjadi tempat hidupnya sarang nyamuk.
"Saat ini
murid-murid SD di Jakarta khususnya para dokter kecil dilatih untuk menjadi
jumantik untuk sekolahnya," jelasnya.
3. Gerakan 3M
Lakukan 3 M
(Mengubur,Mengurus dan Menutup) yang sudah menjadi slogan Kemenkes: Mengubur
barang bekas, Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan Air
dan pemberian abate. Adapun lokasi yang bisa menjadi tempat hidup jentik nyamuk
antara lain kaleng-kaleng bekas, bak-bak tempat penyimpan air, air-air
tergenang di sekitar AC, pot-pot tanaman, termasuk juga genangan air dispenser.
4. Jaga Kesehatan
Oleh karena itu
istirahat yang cukup, banyak mengosumsi buah serta sayur, makan teratur dan
olah raga teratur serta menghindari stres merupakan upaya agar daya tahan tubuh
kita tetap baik.
5. Hindari Gigitan
Nyamuk
Menurut dr. Ari,
keluarga Zulkifli Hasan disarankan untuk cek dan ricek apakah DBD yang dialami
dari gigitan nyamuk di rumah atau kantor. Beberapa tahun lalu, Mantan Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga pernah kena DBD. Saat itu
Ahok menyampaikan bahwa ditemukan jentik di rumahnya.
"Sebenarnya apa
yang harus dikerjakan agar masyarakat terhindar dari penyakit demam berdarah
ini adalah terhindar dari gigitan nyamuk, salah satunya Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)," tuturnya.
Sumber: JawaPos
No comments:
Post a Comment