Hipertensi atau
tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang
dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi
140 / 90 mmHg. Seseorang di era modern saat ini disarankan untuk mengukur
tekanan darah secara rutin di rumah untuk menghindari atau deteksi dini
penyakit ini.
Ilustrasi mengukur tekanan darah secara rutin. |
Ketika dilakukan
pemeriksaan tekanan darah menghasilkan dua angka, yaitu angka yang lebih tinggi
dan angka yang lebih rendah. Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung
berkontraksi (sistolik), sedangkan angka yang lebih rendah didapatkan ketika
jantuk berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg
dapat diartikan sebagai tekanan darah yang normal. Ketika terjadi tekanan darah
tinggi, umumnya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Baca Juga: 8 Khasiat Sehat Air Rendaman Daun Sirih
Presiden InaSH dan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH ,
mengatakan diagnosa hipertensi harus dilakukan secara benar dan tekanan darah
border-line harus dikonfirmasi dengan mengecek tekanan darah di luar klinik
atau rumah sakit. Dengan kata lain, pasien yang dicurigai hipertensi
dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan darah rutin.
"Lakukan rutin di
rumah atau biasa disebut Home Blood Pressure Monitoring (HBPM) atau dengan alat
Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) bila tersedia," katanya
dalam keterangan
tertulis InaSH ke-13 Annual Scientific Meeting Of Indonesian Society of
Hypertension, baru-baru ini.
Selain itu, dr.
Tunggul juga menjelaskan beberapa fakta seputar deteksi dini dan mengukur
tekanan darah yang wajib diketahui, apa saja?
1. Hasil Ukur Tekanan
Darah Berbeda
Beberapa kondisi dapat
mengakibatkan perbedaan hasil pengukuran tekanan darah, antara lain white
coat-hypertension, yaitu kondisi klinis tekanan darah pasien yang secara
persisten tinggi bila diukur oleh dokter atau perawat di
RS/klinik namun normal di lain waktu atau di rumah) serta masked-morning
hypertension, yaitu kondisi tekanan darah secara persisten normal di RS dan
tinggi di lain waktu.
2. Pentingnya Ukur
Tekanan Darah di Rumah
Dengan mengukur
tekanan darah di rumah, selain didapatkan adanya rerata tekanan darah
sebenarnya, juga akan didapatkan informasi besarnya variasi tekanan
darah. Pengukuran tekanan darah di rumah maupun ABPM juga perlu dilakukan untuk
menilai hasil pengobatan pada pasien-pasien tertentu.
3. Waktu Tepat
Mengukur Tekanan Darah
Pasien mengukur
tekanan darah di rumah dilakukan beberapa kali. Pagi dan malam. Pada pagi hari,
dilakukan beberapa kali yaitu sebelum sarapan dan minum obat, setelah 1 jam
berjalan, setelah buang air kecil, setelah 2 menit istirahat dalam posisi duduk
(bersandar di kursi dan mengistirahatkan kedua kaki di lantai, tanpa bergerak
dan berbicara). Pasien mengukur tekanan darah di rumah beberapa kali pada malam
hari yang dilakukan yaitu secepatnya sebelum tidur dan setelah 2 menit
beristirahat ketika dalam posisi duduk.
No comments:
Post a Comment