Skutik dengan ban segede gaban itu keren. Selain terlihat gagah dan macho, ban gambot punya keseimbangan
baik serta mampu meredam guncangan secara maksimal. Namun di balik kelebihan
tersebut, ada beberapa konsekwensi nampaknya yang harus dituai.
![]() |
Skuter ban gambot (berukuran besar). |
Salah satu contoh kasus dialami oleh motor
seorang kawan penulis. Motor NMax itu kedua rodanya dimodifi dengan ban
berukuran lebih besar dari ukuran standar. Sementara berbagai aksesoris
tambahan yang lain membuat sosoknya terlihat kece. Namun, setiap kali akan berjalan dan gas ditarik, stang terasa
bergetar. Selain itu, tarikan awalnya pun terasa berat dan terengah-engah.
Kondisi seperti itu menandakan usaha yang dilakukan oleh mesin menjadi lebih
besar akibat pengaplikasian ban gambot. Apakah hanya itu akibat yang muncul?
Ban berukuran besar membuat kinerja V-Belt
menjadi lebih ekstra. Sehingga berpotensi memicu penurunan kinerja CVT, bahkan
memacu perangkat tersebut menjadi lebih cepat rusak. V-belt menjadi cepat rusak lantaran tenaga yang dikeluarkan menjadi lebih besar dari
porsi tenaga sewajarnya yang sudah ditentukan oleh pabrik.
Selain V-Belt yang menjadi cepat menua, motor
skutik yang dijejali ban gambot juga menjadi rawan menderita keausan kampas
sentrivugal CVT. Peranti yang bertugas mentransfer tenaga terakhir ke bagian
CVT menuju roda belakang ini dipaksa menekan lebih kuat agar tenaga dari mesin tidak
selip dan dapat disalurkan secara sempurna.
Tak mau mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan? Skutik berban lebar harus memperoleh porsi tamabahan dalam hal
perawatan. Tak cukup hanya dengan porsi
perawatn normal. Budget dana yang
harus disediakan pun pastinya membengkak. Berikut tips yang wajib diperhatikan
jika Bro and Sist tetap memaksakan
diri ingin menjejali skutit tercinta dengan ban gambot.
1. Batasan Maksimal Ukuran Ban
Menurut Tukijan, pemilik ARM
Motor di Jakarta Timur, untuk motor NMax batasan ukuran ban maksimal 150. “Tapi kalau untuk kenyamanan, ukuran ban NMax
itu 140” kata Tukijan.
Pria modifikator sekaligus
penyuka motor matic ini juga
mengatakan, NMax sering dibawa turing. Ketika motor tersebut dipasang ban besar
lantas laker ban mengalami goyang, akan berdampak pada shockbreaker. “Semakin besar ukuran ban sebenarnya risikonya juga
semakin besar,” katanya.
Keterangan lain yang
bersumber dari Rudy Priyanto, frontman dari
Motochief mengatakan bahwa batasan ukuran ban Honda Vario, BeAT, Scoopy, PCX
125 bisa aplikasi ban depan hingga ukuran 90/80-14. Sedangkan ban belakang
ukuran 120/70-14 (Honda Vario dan BeAT), 110/80-14 (Honda Scoopy) dan 100/80-14
(Honda PCX 125), Yamaha Mio Sporty 80/80-14 (depan) dan 100/80-14 (belakang).
Yamaha Mio Soul, roda belakang 110/80-14
2. Perawatan CVT Lebih Rutin
Perawatan CVT normalnya
dilakukan setelah skutik menempuh jarak 8.000 km. Dengan mengusung ban gamboot,
maka pemeriksaan disarankan dilakukan setelah menempuh jarak 3.500 – 4.000 km.
V-Belt yang sudah terlihat pecah-pecah harus segera diganti. Begitu pula dengan
roler yang sudah tak bulat lagi harus
cepat diganti. Perawatan lain yang wajib dilakukan yaitu penggantian oli torque cam.
3. Mengurangi Beban
Ban berukuran besar sudah
cukup mengakibatkan sistem CVT bekerja kares. Jadi disarankan agar Bro Sist
tidak menambah “beban hidupnya” lagi. Misalnya dengan berboncengan atau
mengangkut barang-barang yang berat menempuh jarak yang jauh.
4. Performa Mesin Ditingkatkan
Bore Up dibutuhkan untuk
menambah kekuatan mesin. Namun konsekwensinya Bro Sist harus mengganti spesifikasi V-Belt yang di gunakan dengan
menggunakan kelas after market yang lebih keras. Namun, proses modifikasi
seperti ini harus tetap di bawah rekomendasi mekanik handal.
No comments:
Post a Comment