Makan Burger Dalam Batok, Minumnya Kopi Kuwalat - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Friday, January 11, 2019

Makan Burger Dalam Batok, Minumnya Kopi Kuwalat


Judul di atas merupakan beberapa contoh dari cara  Indriasari  mengemas dan memberi sentuhan kreatif menu masakan di Resto Burger Batoknya. Dengan pendekatan unik yang membedakannya  dari usaha kuliner lain,  resto ini mengusung slogan  Think Globally, Burger Locally.

Burger dalam batok kelapa
Berawal hari hobi memasak sejak gadis, Indriasari  selalu berinovasi menciptakan menu-menu unik yang belum ada di pasaran. Wanita yang pernah bekerja sebagai karyawati sebuah perusahaan ini, dulu sempat  punya usaha sampingan katering. Dalam perjalanannya, ia lebih tertarik menekuni bisnis  kuliner. Ia pun memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja dan memfokuskan diri sebagai wirausaha. “Kalau kerja kantoran, seperti dikejar-kejar waktu. Ngurus anak pun jadi keteteran. Beda dengan sekarang, saya santai dan bisa membagi waktu antara bisnis dan keluarga,” cerita Indri.

Ide mendirikan Burger Batok muncul tidak sengaja. Indri yang gemar mengoleksi benda-benda unik, sering melihat kerajinan  batok di daerah Bantul, Yogyakarta. “Saya lihat kok batoknya itu lucu-lucu. Dari situ saya mendapat ide untuk menjadikan batok sebagai wadah burger. Saya beli beli batoknya langsung dari pengrajin. Harganya15 ribu,” ujar Indri.

Sekitar Maret 2008,  bermodal Rp 75 juta, ia membuka Burger Batok bersama sang suami.  Dengan kreatifitas yang dimiliki,  Indriasari  memodifikasi burger buatannya dengan isi lokal yang 100% Indonesia. Inilah burger pertama di dunia yang disajikan di dalam Batok. “ Resep burger batok  adalah resep keluarga, baik itu daging, roti, ataupun mayonaisenya. Jadi rasa seperti ini tidak dapat ditemui di tempat lain,” tambah Indri.

Ciptakan keunikan

Jika semula Indri hanya menjual burger, kini menunya semakin barvariasi. Ada sekitar 25 jenis makanan dan minuman di sini. Menyewa lahan di kawasan Waroeng Taman, Indri menghias rumah makannya dengan nuansa Jawa yang kental. Ini terlihat dari berbagai ornamen penghias  dinding bangunan. Seluruh tembok tertutup poster besar bergambar Punakawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong). Indri juga menyediakan lesehan yang tertata apik di samping kedainya.

Mengusung  slogan  “Think Globally, Burger Locally” (tidak ada satu sen pun royalti mengalir ke negara lain), Indri ingin menyentuh para penikmat burger dengan semangat nasionalisme. Ini dapat dilihat pada kemasan burger batok, yang 100%  berbahan lokal.

Selain burger, masih banyak menu makanan dan minuman yang tak kalah unik. Salah satunya Mi Ningrat. Disebut ningrat karena mi godok ini disajikan di atas hotplate. Ada juga Mbah Spageti dan Pakde Hotdog, dan Bloger yakni persilangan kebab dan burger.   

Kesan nyleneh pun tercermin pada nama nama jenis minuman. Sebut saja Kopi kuwalat. Menurut Indri kopi ini sengaja diberi nama kuwalat karena gelasnya disajikan terbalik dengan bibir gelas menempel pada permukaan piring. Sedotannya juga  disajikan terbalik. “Asal tidak ada celah yang mengakibatkan udara dari luar masuk ke dalam gelas, maka kopi ini tidak akan tumpat atau luber,” jelas Indri tentang kopi kuwalat.

Ada a juga Teh Mbaurekso, yaitu teh poci biasa, tapi pembeli bebas mengisi air panas dari teko yang tersedia bila air tehnya habis. Namun yang paling laris adalah Jaka Tingkir, air putih yang disajikan di dalam kendi berbanderol  Rp 1.000,-. “Kebanyakan yang memesan Jaka Tingkir itu anak sekolah. Mungkin karena murah. Dengan seribu rupiah bisa minum air putih sepuasnya, hahaha...” kata Indri  tertawa.

Karena sasarannya anak sekolah dan keluarga, Indri mematok harga yang relatif terjangkau, yaitu antara Rp 1.000,- sampai Rp 16.000,-. Dalam sehari, Indri bisa meraih omset antara Rp 700 ribu hingga Rp 1,5 juta. “Keuntungan ya sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta,” tambahnya.

Untuk melebarkan usahanya, Indri membuka kesempatan kepada siapa saja untuk mejadi mitra Burger Batok. “Untuk sementara, kita memang belum membuka franchise, karena surat-suratnya belum beres. Namun, kita sudah memiliki lima mitra yang tersebar di kawasan Kali Malang, Tanjung Duren, BSD, Bogor, dan Bali,” jelas Indri.

Silakan menikmati keunikan resto ini.


No comments:

Post a Comment