Sensor oksigen tidak termasuk komponen mobil
yang harus diganti secara teratur. Sama seperti filter oli, dan saringan udara
yang diganti hanya ketika mengalami kerusakan.
Sensor oksigen adalah komponen penting dari
sistem bahan bakar dan sistem emisi. Perangkat ini berfungsi untuk memantau jumlah
oksigen dalam knalpot kemudian mengirimkan informasi tersebut ke komputer.
Selanjutnya, sistem komputer akan menginstruksikan sistem bahan bakar agar
meracik campuran udara plus bahan bakar dalam porsi yang pas.
Ketika sensor oksigen menglami kegagalan atau
kerusakan, komputer tidak dapat memperoleh informasi kandungan oksigen yang
benar. Akibatnya bahan bakar dan udara tidak bisa diracik dengan “dosis” yang
tepat. Dampak lanjutan yang muncul yaitu pemanfaatan bahan bakar yang boros
(tidak ekonomis), kadar gas emisi lebih
banyak serta bisa memicu kerusakan komponen lain. Misalnya caralytic converter yang menjadi terlalu panas (over heat)
Sampai saat ini belum ada perangkat yang
diaplikasikan untuk mendeteksi kerusakan sensor oksigen. Sehingga Anda harus
mengetahui dan memahami tanda-tanda vital yang menjadi gejala kerusakan sensor
oksigen di mobil. Misalnya yaitu sensor check-engine
yang menyala.
Lampu check-engine memberikan isyarat
terjadinya kerusakan di mobil. Misalnya catalytic
converter yang bermasalah. Pada umumnya mekanik di bengkel akan dampat
melakukan diagnosa pemicu menyalanya lampu check-engine.
Gejala lain yang muncul saat sensor oksigen mengalami kerusakan yaitu busi yang
sering menembak, dan daya mobil melorot. Menurut Environmental Protection
Agency (EPA)sensor oksigen yang rusak dapat menambah konsumsi bahan bakar
sebanyak 40%. Jadi, ketika mobil Anda menjadi lebih boros bahan bakar, ada
kemungkinan sensor oksigen mengalami kerusakan.
Harga sensor oksigen itu tak terlalu mahal.
Berkisar antara Rp500.000 – Rp1 juta. Tidak termasuk ongkos pemasangan. Namun
jika tidak diwaspadai, kerusakan sensor oksigen bisa berbuntut biaya mahal pada
kerusakan komponen mobil yang lain.
Sumber & Foto: www.cars.com
No comments:
Post a Comment