Bisnis Manekin: Mampu Kalahkan Produk Cina - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Breaking

Wednesday, January 16, 2019

Bisnis Manekin: Mampu Kalahkan Produk Cina


Tren bisnis garmen yang marak mendorong  Neni Sriwahyuni menekuni usaha pembuatan  patung manekin. Keunggulan produknya yang berbahan fiber mampu mengalahkan buatan Cina.  Ditambah  beberapa produk mainan anak-anak, omzet usahanya Rp 30 juta/bulan.

Produk manekin yang siap diekspor.
Ide memproduksi  patung manekin dilatarbelakangi oleh perkembangan dunia fesyen yang tak pernah surut dan kebutuhan pasar atas manekin yang belum banyak pemasoknya. “Kecuali pabrik-pabrik besar, waktu itu belum banyak orang yang menekuni bisnis ini, ” kata Neni yang bersama sang suami memulai usaha ini tahun 2004.

Berbekal modal Rp 50-70 juta, pasangan ini memulai usaha. “ Sebelumnya saya tidak punya pengalaman bisnis. Kebetulan di kantor suami saya ada Leaning Fiber, jadi akhirnya suami berperan penting dalam menangani bisnis ini,” terang warga Jakarta Timur ini. 

Kualitas ekspor

Produk pertamanya  adalah patung manekin setengah badan, untuk display kaos. Setelah berkembang,  berikutnya patung  full body baik manekin pria, wanita, maupun anak-anak.  Disamping itu  juga head manekin. Kini jenis manekin yang diproduksi semakin bertambah dengan beragam fungsi, termasuk untuk  display wigs,  display kalung atau perhiasan, pakaian ibu hamil dan pakaian dalam.

Lantaran hanya mementingkan fungsinya sebagai display, banyak produk sejenis di pasar lokal cenderung mengesampingkan kualitas.  “Kalau kita sangat mengedepankan kualitas, agar manekin awet dan tahan lama, ” ujar Neni. Dengan kualitas standar ekspor, harga patung manekinnya sedikit lebih mahal
     
Berbeda dengan patung-patung manekin biasa yang terbuat dari plastik, manekin buatan Neni terbuat dari fiber. Keunggulan lain, dari segi finishing dan pengecetannya yang rapi. “Jika ada sedikit cacat biasanya di-reject ,” tutur Neni. Proses pengecatan dilakukan dengan teknik air brush.  Bila ada permintaan manekin wanita bermake up, Neni bisa mengecatnya sesuai pesanan. Termasuk jasa service bila patung yang dipesan rusak.  Namun bila kerusakan parah, akan diganti dengan biaya servis.

Bersaing dengan Cina
    
Dulu, bisnisnya sempat hampir berhenti. Lantaran tak mampu bersaing akibat  harga di pasar rendah. Untung, setelah itu datang pesanan dari produsen apparel Quik Silver dan Butik Pantai Ayu di Bali. Menyadari produknya diterima  pasar non-lokal, Neni mengarahkan pemasarannya ke luar. Sebuah perusahaan Korea yang semula memesan manekin dari Cina, mengalihkan pembeliannya kepada Neni, setelah melihat kualitas manekin Neni lebih bagus. Ia juga mendapat pesanan dari Esmood sekolah mode, serta Putri Malu di Jogja. Kini produk manekinnya sudah merambah Singapura dan Malaysia.

Kini omzet penjualannya mencapai 30 juta / bulan.  Yang namanya berbisnis pasti ada kendalanya. Neni pun tak luput dari kendala.  Baik dari sisi marketing hingga harga jual rendah. Kendala di lapangan yang dia hadapi merupakan proses pembelajaran yang membuatnya semakin lebih baik.

No comments:

Post a Comment