Sukmawati : Kidung Lebih Merdu Dari Azan, Sari Konde Lebih Indah Dari Cadar - KABAR BISNIS MU

KABAR BISNIS MU

Bisnis adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk menghasilkan uang dengan memproduksi dan menjual suatu produk, baik itu barang atau jasa. KABAR BISNISMU memberikan segudang informasi tentang peluang usaha, bisnis,kuliner,tehnologi dan berita berita terbaru

Wednesday, April 4, 2018

Sukmawati : Kidung Lebih Merdu Dari Azan, Sari Konde Lebih Indah Dari Cadar



Solusi Kita - Sukmawati Soekarnoputri, putri dari Proklamator RI, Bung Karno, membacakan puisi yang mengusik sebagian besar warga Indonesia. 


Ibu Indonesia


Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat 
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya. 



Tulisan diatas merupakan puisi yang dibacakan oleh Sumawati Soekarnoputri pada acara 29 tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Puisi tersebut berjudul 'Ibu Indonesia'. 

Puisi Sukmawati tersebut mengundang banyak kontroversi. Pasalnya, puisi tersebut terdapat kalimat yang membandingkan antara azan dan suara kidung.  

Kapitra Ampera selaku Pengurus Persaudaraan Alumni 212 juga mengatakan bahwa puisi tersebut mengandung SARA. 
"Saya mendapatkan video itu tadi pagi. Sudah saya cermati ada mengenai adzan dan cadar, menurut saya ada dugaan kuat mendiskreditkan agama," ujar Kapitra Ampera pada Senin (02/04) lalu pada wartawan. 

Sementara itu, Sukmawati mengaku puisinya hanya berisi tentang pendapat pribadinya sebagai budayawan, tidak ada maksud lain selain itu. 

"Saya nggak ada SARA-nya. Di dalam saya mengarang puisi. Saya sebagai budayawati berperan bukan hanya sebagai Sukmawati saja, namun saya menyelami, menghayati khususnya ibu-ibu di beberapa daerah. Ada yang banyak tidak mengerti syariat Islam seperti di Indonesia timur di Bali dan daerah lain." tutur Sukmawati. 



sumber : news.detik.com 

No comments:

Post a Comment