SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN PEMILIHAN DOKTER TELADAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PATI
Disusun Oleh :
Andi saja 2010-51-187

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
TAHUN PELAJARAN
2013-2014
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN
DOKTER TELADAN DI PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT)KABUPATEN PATI
1.
DESKRIPSI
MASALAH
Arah pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat
adalah terselenggaranya kesehatan yang bermutu, adil dan merata dengan
memberikan perhatian khusus kepada penduduk miskin,anak-anak dan para lanjut
usia yang terlantar baik di perkotaan maupun pedesaan. Prioritas diberikan pula
kepada daerah terpencil, pemukiman baru, wilayah perbatasan dan pulau-pulau
terluas serta daerah kantong-kantong keluarga miskin.
Berdasarkan penelitian, diperoleh informasi bahwa
ratio penempatan tenaga dokter terhadap puskesmas masih terbilang kurang artinya
masih terdapat beberapa Puskesmas yang tidak dilengkapi tenaga dokter.
Disamping itu dengan adanya kebebasan tenaga kesehatan untuk memilih sendiri
lokasi penugasan ternyata berdampak pada menumpuknya tenaga kesehatan pada
daerah tertentu.
Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui puskesmas
memberikan kontribusi yang cukup besar didalam mewujudkan Indonesia sehat.
Karena sesuai dengan fungsinya, puskesmas adalah sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat serta pusat kesehatan masyarakat strata pertama yaitu meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dengan tujuan memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitative.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut diantaranya melalui pelaksanaan pemilihan tenaga kesehatan teladan di
Puskesmas. Penghargaan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
motivasi kerja para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan tidak membedakan lokasi Puskesmas tempat mereka ditugaskan
sehingga terciptanya tenaga kesehatan yang mempunyai sikap nasionalis, etis
dan professional, memiliki semangat
pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur
serta dapat memegang teguh etika profesi.
2.
TUJUAN
-
UMUM
Membantu terlaksananya
pemberian penghargaan Menteri Kesehatan kepada tenaga kesehatan teladan di puskesmas
sebagai pengakuan atas keteladanan dalam pembangunan kesehatan di puskesmas
yang dilaksanakan secara obyektif dan transparan.
-
KHUSUS
a. Terpilihnya tenaga
kesehatan (dokter) teladan di puskesmas tingkat propinsi yang memenuhi
persyaratan administrasi dan bobot penilaian.
b. Meningkatnya mutu
dan jangkauan pelayanan kesehatan melalui puskesmas.
c. Meningkatnya
profesionalisme tenaga kesehatan di dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Meningkatnya minat
tenaga kesehatan untuk bekerja di puskesmas.
e. Tumbuhnya kompetisi
yang sehat di antara tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan di puskesmas.
3.
PENGGUNA
SISTEM
Menteri
Kesehatan, dokter, kepala Puskesmas.
4.
VARIABEL-VARIABEL
KEPUTUSAN/KRITERIA-KRITERIA
Dalam Sistem Pendukung Keputusan ini ada beberapa
kriteria untuk pemilihan dokter teladan diantaranya :
A. Data
Internal
-
Data Dokter
-
Data Tenaga Kesehatan sebagai Penggerak
Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
-
Data Tenaga Kesehatan sebagai Pemberdayaan
Masyarakat.
-
Data Tenaga Kesehatan sebagai Pemberi
Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
-
Data Tenaga Kesehatan sebagai Pegawai
Puskesmas.
-
Data Tenaga Kesehatan Profesional.
-
Data Tenaga Kesehatan Sebagai Anggota
Masyarakat.
B.
Data Eksternal
-
Syarat –
syarat dokter teladan
Ø Bekerja di puskesmas selama 3 tahun secara terus
menerus.
Ø Belum pernah terpilih sebagai tenaga kesehatan
teladan di puskesmas.
-
Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor : 685/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Penilaian
Tenaga Kesehatan Teladan Di Puskesmas.
5.
ALTERNATIF
Alternatif merupakan beberapa
pilihan yang disediakan untuk dijadikan pertimbangan di dalam pengambilan
keputusan. Dalam hal ini data dokter
yang akan dijadikan sebagai alternatif.
6. DIAGRAM/ARSITEKTUR SPK

Gambar 1. Diagram
Arsitektur SPK
7.
PEMODELAN/METODE
YANG DIGUNAKAN
Metode yang digunakan dalam pembuatan Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Dokter Teladan di Puskesmas Kabupaten Pati adalah
Pembobotan Matematis. Adapun penilaian disesuaikan dengan kriteria penilaian
yang telah ditentukan. Dalam metode pembobotan matematis ini terdapat 6
penghitungan yaitu : penghitungan tenaga kesehatan sebagi penggerak pembangunan
berwawasan, penghitungan tenaga kesehatan pemberdayaan masyarakat, penghitungan
tenaga kesehatan pemberi pelayanan kesehatan strata pertama, penghitungan
kesehatan sebagai pegawai rumah sakit, penghitungan sebagai tenaga kesehatan professional,
penghitungan kesehatan sebagai anggota masyarakat.
A.
Bobot
Penilaian
Pembobotan didasarkan pada tingkat kontribusi tugas
pokok dan fungsi tenaga kesehatan dalam penggerakan fungsi puskesmas.
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Skor Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Penggerak
Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
|
10%
|
61 – 100
|
|
2.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Pemberdayaan
Masyarakat.
|
10%
|
61 - 100
|
|
3.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Pemberi
Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
|
15%
|
61 – 100
|
|
4.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Pegawai
Puskesmas.
|
15%
|
61 – 100
|
|
5.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Profesional.
|
20%
|
61 – 100
|
|
6.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Anggota
Masyarakat.
|
5%
|
61 – 100
|
|
Jumlah
|
75%
|
Jumlah
Point
|
|

Jumlah Poin = Penjumlahan keseluruhan
dari poin – poin yang diperoleh. P1+P2......Pn .
Penghitungan
akhir/Total = Nilai Utama+Nilai Tambahan
B.
Skor
Penilaian
Skor
Penilaian dikelompokkan menjadi :
a. Teladan = 91-100
b. Cukup =
76 – 90
c. Kurang = 61 – 75
C.
Aspek
Nilai Tambahan
1. Masa
kerja lebih dari 3 tahun. Tiap tahun kelebihannya dinilai 10 poin.Mempunyai bobot 5%.
2. Tanda
penghargaan yang dimaksud adalah tanda penghargaan baik dari pemerintah pusat
maupun daertah, yang diberikan karena masa kerja, pengabdian sebagai PNS dan
sebagainya. Mempunyai bobot 5%.
a. Penghargaan
Presiden :
10 poin.
b. Penghargaan
Menteri dan sederajat : 5
poin.
c. Penghargaan
eselon 1 dari Departmen : 3
poin.
d. Penghargaan
Gubernur dan sederajat : 1
poin.
3. Pendidikan
dan latihan yang pernah diterima.
Mempunyai bobot 10%
Poin nilai pendidikan dan latihan
ditentukan menurut lamanya pendidikan dan latihan:
ü 40
s/d 160 jam : 5
poin
ü 161
s/d 480 jam : 10
poin
ü 481
s/d 960 jam : 20
poin
ü Pendidikan
dengan gelar : 30 poin
4. Keadaan
Geografis Wilayah Kerja. Mempunyai
bobot 5%.
a. Puskesmas
kota/biasa : 20 poin
b. Puskesmas
terpencil : 30 poin
c. Puskesmas
sangat terpencil : 50 poin
D.
Sistem
Penghitungan Nilai
1. Bobot
perolehan nilai utama = 75%
2. Bobot
perolehan nilai tambahan = 25 %
Contoh Penghitungann :
Nilai Utama
Tabel 1.Penghitungan Tenaga
Kesehatan Penggerak Pembangunan
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Sebagai
Tenaga Kesehatan Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
|
10%
|
90
|
9
|
Nilai = inputan
Tabel 2. Penghitungan Tenaga Kesehatan Pemberdayaan
Masyarakat.
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
2.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat.
|
10%
|
80
|
8
|
Tabel 3.Penghitungan Tenaga
Kesehatan Pemberi Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
3.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Pemberi
Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
|
15%
|
76
|
11.4
|
Tabel 4. Penghitungan Tenaga
Kesehatan Pegawai Puskesmas
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
4.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Pegawai
Puskesmas.
|
15%
|
65
|
9.75
|
Tabel 5. Penghitungan Tenaga
Kesehatan Profesional
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan
Profesional.
|
20%
|
77
|
15.4
|
Tabel 6. Penghitungan Tenaga
Kesehatan Anggota Masyarakat
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6.
|
Sebagai Tenaga Kesehatan Anggota
Masyarakat.
|
5%
|
70
|
3.5
|
|
Jumlah
|
75%
|
Total
Poin
|
57.05
|
Nilai Tambahan
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Bekerja lebih dari 3 tahun
|
5%
|
10
|
0.5
|
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
2.
|
Penghargaan dari Presiden
|
5%
|
10
|
0.5
|
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
3.
|
Pendidikan dan latihan yang pernah
diterima
|
10%
|
40
|
2
|
No.
|
Komponen
yang dinilai
|
Bobot
|
Nilai
|
Poin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
4.
|
Keadaan
Grafis Wilayah Kerja
|
5%
|
50
|
2.5
|
|
Jumlah
|
25%
|
Jumlah point
|
5.5
|
Penghitungan Akhir
·
Nilai
Akumulasi = Nilai Utama + Nilai Tambahan
=
57.05 + 5.5
= 62.55
Hasil Analisa Penghitungan Akhir : Berdasarkan total penilaian diatas maka dokter
tersebut masuk dalam kriteria kurang teladan.
8.
ERD
(Entitiy Relational Diagram)

Gambar 2. Entity Relational Diagram
9.
TABEL
BASIS DATA
a.
Tabel
Dokter
No.
|
Atribut
|
Tipe
|
Ukuran
|
1.
|
Kd_dokter
|
Varchar
|
10
|
2.
|
Nm_dokter
|
Varchar
|
50
|
3.
|
Alamat
|
Varchar
|
30
|
4.
|
Jns_Kel
|
Varchar
|
2
|
5.
|
Tmp_Lhir
|
Varchar
|
30
|
6.
|
Tgl_Lhir
|
Date
|
-
|
b.
Tabel
Penilai
No.
|
Atribut
|
Tipe
|
Ukuran
|
1.
|
Kd_Penilai
|
Varchar
|
10
|
2.
|
Nm_Penilai
|
Varchar
|
50
|
3.
|
Alamat
|
Varchar
|
30
|
4.
|
Jns_Kel
|
Varchar
|
2
|
5.
|
Tmp_Lhir
|
Varchar
|
30
|
6.
|
Tgl_Lhir
|
Date
|
-
|
c.
Tabel
Indikator
No.
|
Atribut
|
Tipe
|
Ukuran
|
1.
|
Id_indikator
|
Varchar
|
10
|
2.
|
Nm_indikator
|
Varchar
|
50
|
3.
|
Bobot_komponen
|
Numeric
|
-
|
d.
Tabel
Nilai
No.
|
Atribut
|
Tipe
|
Ukuran
|
1.
|
Kd_proses
|
Varchar
|
10
|
2.
|
Kd_dokter
|
Varchar
|
10
|
3.
|
Id_indikator
|
Varchar
|
10
|
4.
|
Total_point_nil_utm
|
Numeric
|
-
|
5.
|
Jumlah_point_nil_tmbh
|
Numeric
|
-
|
6.
|
Nilai_akumulasi
|
Numeric
|
-
|
e.
Tabel
Keputusan
No.
|
Atribut
|
Tipe
|
Ukuran
|
1.
|
Kd_proses
|
Varchar
|
10
|
2.
|
Kd_penilai
|
Varchar
|
10
|
3.
|
Kd_dokter
|
Varchar
|
10
|
4.
|
Keputusan
|
Varchar
|
30
|
5.
|
Tanggal
|
Date
|
-
|
6.
|
Total
|
Numeric
|
-
|
10. DFD (Data Flow Diagram)
A.
Context
Diagram

Gambar 4. Context
Diagram
B.
Dekomposisi

Gambar 5. Dekomposisi
C.
DFD
Level 1

Gambara
6. DFD Level 1
11. DESAIN INTERFACE
a. Form
Menu Utama

b. Form
Penilaian

c. Form
Nilai Tambahan

d. Form
Komulatif

e. Form
Tentang Saya

f. Form
Petunjuk

12. KESIMPULAN
-
Informasi – Informasi yang berhubungan
dengan dokter di puskesmas kabupaten pati dapat disimpan dalam suatu database
sehingga jika suatu saat diperlukan untuk proses profile matching dapat
dilakukan dengan mudah lebih mudah daripada dengan bentuk hardcopy.
-
Dengan software profile matching dapat
membantu proses pencarian dokter teladan sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.promkes.depkes.go.id/pedoman
dan buku panduan/ diakses tanggal 20 April 2013
No comments:
Post a Comment