Pernahkah
menjadi 'tikus dapur' di tengah malam untuk mencari makanan? Padahal Anda sudah
makan malam, bahkan mengonsumsi camilan. Akan tetapi apa sebabnya perut masih
merasa lapar meski sudah makan?
![]() |
Ilustrasi (Istimewa) |
Beberapa orang cenderung merasa lapar sepanjang
waktu. Dan walaupun kadang-kadang ada alasan medis untuk hal ini misalnya
mengalami masalah tiroid, atau pengaruh antidepresan, atau masalah diabetes,
namun tentu ada alasan lainnya. Dilansir dari Men's Health, ada banyak alasan mengapa masih lapar
setelah makan.
Tak Cukup Tidur
Kurang tidur dapat mengganggu hormon pengatur
nafsu makan sesuai laporan tahun 2016 oleh American Heart Association. Ghrelin,
hormon yang merangsang rasa lapar, bisa meningkat ketika kurang tidur. Leptin,
hormon yang menandakan rasa kenyang, bisa berkurang. Selain itu, semakin banyak
jam yang dihabiskan untuk terjaga, semakin besar kemungkinan untuk mengunyah
sesuatu dari lemari es.
Usahakan untuk tidur
tak terlalu larut setiap malam.
Minuman Kemasan
Minum minuman kemasan atau smoothie buah tidak akan membuat kenyang lama. Jadi,
jika memulai setiap pagi dengan protein milkshake, itu bisa menjelaskan mengapa
selalu cepat lapar. Menurut Ahli Gastroenterologi Scott D. Levenson, M.D.,
alasannya adalah karena cairan itu akan kosong dari perut dalam waktu kurang
dari satu jam. Sebagai perbandingan, makanan padat membutuhkan dua hingga
empat jam.
Stres
Melewati hari yang sangat menegangkan di tempat kerja? Itu bisa berdampak besar
pada keinginan untuk makan. Tubuh melepaskan hormon stres kortisol, yang dapat
menyebabkan seseorang mengidam makanan manis, lemak atau asin.
Terlalu Banyak Soda
Soda, teh es, dan minuman manis lainnya penuh dengan sirup jagung fruktosa yang
tinggi, namun tingkat rasa kenyang lebih rendah. Itu karena mengkonsumsi
fruktosa menghambat kemampuan otak kita untuk memproses sinyal dari hormon
leptin, 'hormon kenyang' yang memberi tahu kita ketika sudah cukup makan.
Makan Makanan Kaleng
Banyak wadah makanan dan minuman plastik mengandung bahan kimia bisphenol-A,
atau BPA. Food and Drug Administration mengatakan penelitian telah menunjukkan
bahwa BPA dapat mempengaruhi lingkar pinggang kita. Menurut sebuah studi dari
2014, BPA mengubah kadar hormon leptin dan ghrelin, yang mengendalikan rasa
lapar dan kenyang. Lonjakan kadar hormon ini dapat menyebabkan mengidam makanan
serta memicu kenaikan berat badan.
Kurang Porsi Sarapan
Sarapan adalah aktivitas terpenting untuk memulai hari. Jadi secangkir kopi
untuk memulai hari tidak akan berhasil.
Menurut sebuah penelitian oleh para peneliti University of Cambridge,
orang-orang yang makan hanya 300 kalori untuk sarapan justru berat badannya
akan bertambah dari mereka yang makan 500 kalori atau lebih saat sarapan.
Alasannya, sarapan yang cukup bisa membuat kenaikan gula darah dan insulin
lebih kecil sepanjang hari.
Kurang Sayur
Sayuran hijau kaya akan vitamin K, sebagai nutrisi pengatur insulin. Kurang
sayur akan membuat perut merasa kurang kenyang.
Tak Minum Teh
Menurut sebuah penelitian dalam Journal of American College of Nutrition, orang
yang minum satu cangkir teh hitam setiap hari setelah makan makanan tinggi
karbohidrat menurunkan kadar gula darah mereka sebesar 10 persen selama
beberapa jam setelah makan. Hal itu berarti akan membuat perut tetap kenyang
lebih lama.
Kurang Minun Air Putih
Dehidrasi memicu perasaan lapar. Itu Karena hipotalamus, bagian dari otak yang
mengatur rasa lapar dan haus, dapat mengirimi pesan-pesan ketika sangat haus,
membuat seseorang berpikir membutuhkan camilan lebih penting meskipun
sebenarnya hanya membutuhkan segelas air.
No comments:
Post a Comment